Selasa, 23/04/2024 - 14:40 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Inggris Negara Pertama Pasok Rudal Jarak Jauh ke Ukraina

ADVERTISEMENTS

 LONDON — Inggris menjadi negara pertama yang mulai memasok Ukraina dengan rudal jelajah jarak jauh. Ukraina telah meminta rudal jarak jauh selama berbulan-bulan, tetapi dukungan yang diberikan oleh Inggris dan sekutu lainnya seperti Amerika Serikat sebelumnya terbatas pada senjata jarak pendek.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan, Inggris memasok rudal Storm Shadow ke Ukraina sehingga dapat digunakan di dalam wilayahnya. Pernyataan ini menyiratkan jaminan dari Ukraina bahwa tidak akan digunakan untuk menargetkan wilayah Rusia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Pengiriman rudal ini menyoroti penargetan warga sipil yang disengaja. “Rusia harus mengakui bahwa tindakannya sendiri telah menyebabkan sistem seperti itu disediakan,” ujar Wallace.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Istana Kremlin sebelumnya mengatakan, jika Inggris memberikan rudal jelajah, maka akan mendapatkan tanggapan yang memadai dari militer  Rusia. Moskow telah meluncurkan serangkaian serangan rudal jarak jauh terhadap Kiev dalam beberapa hari terakhir. Sebelumnya dikatakan, serangan semacam itu dirancang untuk menurunkan kemampuan Kiev untuk berperang dan tidak dengan sengaja menargetkan warga sipil.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Hizbullah Ngamuk usai Israel Bunuh 7 Paramedis, Brigade 769 Langsung Dibombardir Puluhan Roket

Ukraina diperkirakan akan melancarkan serangan balasan segera setelah enam bulan mempertahankan pasukannya dalam posisi bertahan. Rusia melakukan serangan musim dingin besar yang gagal merebut wilayah yang signifikan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Storm Shadows diproduksi oleh pembuat rudal Eropa MBDA. Senjata ini adalah rudal jarak jauh yang diluncurkan dari udara, dirancang untuk serangan terhadap target bernilai tinggi seperti bunker yang diperkeras dan memiliki jangkauan lebih dari 250 km.

Setelah Amerika Serikat (AS), Inggris telah menjadi pemasok bantuan militer terbesar kedua ke Ukraina. London memberikan bantuan senilai 2,9 miliar dolar AS tahun lalu. Meskipun jumlah itu jauh di bawah yang disediakan AS, Inggris di masa lalu adalah negara pertama yang memasok senjata yang lebih canggih ke Ukraina.

Inggris mengirim senjata anti-udara dan anti-tank pertama yang diluncurkan ke Ukraina menjelang invasi dan pada Februari. London pun mengumumkan akan menjadi negara pertama yang mulai melatih jet tempur NATO bagi pilot dari Kiev.

Berita Lainnya:
Norwegia Desak Israel Patuhi Perintah ICJ Pastikan Akses Bantuan Gaza

Pada Januari, Inggris mengatakan akan mengirim 14 tank tempurnya ke Ukraina, janji yang diikuti oleh negara lain termasuk AS dan Jerman.

Wallace mengatakan pasokan Storm Shadows dari Inggris akan cukup untuk memenuhi permintaan Ukraina saat ini. Dia juga merujuk pada kemungkinan gelombang kedua pasokan rudal oleh kelompok negara-negara Eropa yang dipimpin Inggris.

Menurut Wallace, salah satu tantangan utama dalam memasok senjata adalah menemukan cara untuk memasukkan senjata rancangan Inggris-Prancis ke dalam pesawat rancangan Rusia yang digunakan oleh pasukan Ukraina. Sampai saat ini, senjata jarak jauh yang disediakan adalah Ground Launched Small Diameter Bomb (GLSDB), yang memiliki jangkauan sekitar 150 km.

AS sejauh ini menolak untuk memasok Ukraina dengan rudal Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) dengan jangkauan 297 km. Keenganan ini muncul karena kekhawatiran bahwa Ukraina dapat menggunakannya untuk menyerang di dalam perbatasan Rusia yang diakui secara internasional. 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi