Rabu, 24/04/2024 - 00:46 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Data BPS Catat Produksi Sektor Pertanian Meningkat dari Tahun ke Tahun

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono mengungkapkan bahwa selama ini data sektor pertanian terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Bahkan, sesuai tema tahun ini, sensus pertanian Indonesia terus berfokus pada kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Hasil sensus pertanian 2023 diharapkan dapat dijadikan landasan yang valid dalam perumusan kebijakan di bidang pertanian,” ungkap Margo, saat memberi sambutanya di hadapan Presiden Jokowi dalam pelaksanaan Sensus Pertanian 2023, di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/5/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Margo mengatakan, sesuai jadwal sensus ini akan dilaksanakan pada tanggal 1 juni hingga 31 juli 2023 dan mencakup 7 sub sektor utama seperti tanaman pangan, hotikultura, perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan dan jasa pertanian. Diketahui, sektor pertanian memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan, pembangunan dan perekonomian indonesia, di mana saat Covid 19 dan ekonomi indonesia terkontraksi -2,07 persen, pertanian tetap tumbuh positif di angka 1,77 persen dan tahun 2021 tumbuh 1,87 persen. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Kemudian, pada tahun 2022 tumbuh 2,25 persen dan memberikan kontribusi pada perekonomian nasional sebesar 12,40 persen. Disisi lain, sektor pertanian juga mampu menyerap 40,69 juta orang atau 29,36 persen tenaga kerja pada Februari 2023.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Pemudik Maksimalkan Rest Area dan Fasilitas MyPertamina

“Keberhasilan sektor pertanian 2023 ini tentu memerlukan kolaborasi dari berbagai pihak. Secara khusus kami sampaikan terimakasih kepada kementerian pertanian atas dukungan dan kolaborasi yang sangat baik hingga saat ini,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Margo menambahkan, tujuan utama sensus ini adalah menyediakan data terkait kondisi pertanian Indonesia secara komprehensif sampai wilayah terkecil dengan metode by name by address. Selanjutnya, data tersebut dapat digunakan sebagai acuan targeting program pemerintah di bidang pertanian.

“Termasuk juga program urban farming, struktur demografi petani milenial, luas lahan pertanian menurut penggunaan jenis kepemilikan dan irigasi, penyediaan basis data umkm di sektor pertanian dan lain sebagainya,” katanya.

Sebelumnya Presiden Jokowi menyampaikan pentingnya pendataan sensus pertanian sebagai pijakan data bersama dalam mewujudkan program pemerintah. Kepala negara berharap agar pelaksanaan sensus ini digelar selama 5 tahun sekali.

“Kita tahu untuk menghasilkan sebuah kebijakan yang tepat butuh data yang akurat. Apalagi sektor pertanian ini melibatkan hajat hidup orang banyak sehingga kita butuh akurasi data. Sekali lagi saya mendukung sensus pertanian ini dan saya minta seluruh pelaku kepentingan di sektor pertanian mensukseskan sensus ini,” katanya.

Berita Lainnya:
Kementan Lepas Ekspor Produk Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menegaskan bahwa pentingnya pelaksanan sensus ini untuk sebuah kebijakan yang tepat sasaran, salah satunya mengenai pupuk subsidi yang harus tersedia sebanyak 24 juta ton.

“Tapi kemampuan uang negara Hanya 8 juta ton. Memang kita ini memiliki keterbatasan. Karena itu kita perlu mendorong masyarakat untuk by name by adress. Sekarang itu insya allah kita sudah menggunakan geometrik. Oleh karena itu dari pusat menyalurkan ke provinsi, provinsi ke kabupaten dan kabupaten ke petani. Semua bisa kita awasi dengan baik. Dan perlu diketahui, pupuk itu tidak hanya bersoal di indonesia saja, tapi juga seluruh dunia. Nah selama ini kita terlalu manja dengan Pupuk kimia. Kenapa kita tida buat pupuk organik,” jelasnya.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi