Harian Aceh Indonesia menampilkan berbagai iklan online kepada para pengunjung. Mohon dukungannya untuk membiarkan situs kami ini tetap menayangkan iklan dan dijadikan whitelist di ad blocker browser anda.
Selasa, 26/09/2023 - 02:29 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Adakah Homoseksual di Zaman Nabi Muhammad?

Adakah Homoseksual di Zaman Nabi Muhammad?. Foto: Ilustrasi penderita homoseksual.

JAKARTA — Saat ini penyimpangan seksual terus menyebar, dan begitu memprihatinkan. Homoseksual pernah terjadi di masa Nabi Luth. Bagaimana dengan masa Nabi Muhammad ﷺ, apakah pernah terjadi?

Dikutip dari buku Ancaman Virus LGBT oleh Abdulbarr Kaisinda, Homoseksual tidak terjadi di zaman Nabi Muhammad ﷺ. Ibnul Qayyim menyebutkan, dalam sejarah Rasulullah ﷺ pernah merajam orang yang melakukan zina, pernah memotong tangan orang yang mencuri, memukul sahabat yang minum khamr, tapi tidak pernah membunuh pelaku homoseksual. Ibnul Qayyim berkata:

Warna-warna LGBT Hiasi Markas PBB?

“Karena tidak lumrah di kalangan orang arab terjadi homoseksual”

Diriwayatkan Al Walid bin Abdulmalik rahimahullah,

“Kalaulah kita tidak mendengar bahwa Allah menceritakan kepada kita tentang perbuatan kaumnya Luth, saya tidak pernah akan percaya itu.”

Di zaman jahiliyah dan zaman Rasulullah ﷺ tidak pernah terjadi adanya perbuatan homoseksual, sebagaimana ucapan Walid bin Abdulmalik, artinya tidak ada kerancuan orang arab dalam masalah seksual dan tidak lazim. Kisah homoseksual baru muncul pada zaman Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu.

Pemicu Utama Pembunuhan Pertama Kali di Muka Bumi yang Ancamannya Tetap Abadi Hingga Kini

Hal ini karena banyaknya futuhat Islamiyah, penaklukan beberapa wilayah oleh pasukan islam, ada beberapa wilayah non arab yang masuk islam. Makanya tidak ditemui dalam hadits yang shahih adanya Rasulullah ﷺ membunuh pelaku homoseksual.

Adapun pelaku homoseksual termasuk orang-orang munafik, di antara ciri orang munafik, mengaku muslim tetapi perbuatannya bertentangan dengan syariat islam. Alquran mengajak kebaikan, sedangkan orang munafik mengajak kepada keburukan.

 

Sumber: Republika

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi
Click to Hide Advanced Floating Content

Click to Hide Advanced Floating Content