Kamis, 25/04/2024 - 06:53 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Menjelang Nabi Muhammad SAW Wafat di Rumah Sayyidah Aisyah

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Detik-detik terakhir Nabi Muhammad SAW menjelang wafat patut menjadi renungan oleh setiap Muslim. Beliau SAW menunjukkan kerendahan hatinya, dengan memohon ampunan kepada Allah SWT.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dikisahkan dalam Sirah Nabawiyah karya Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri (terj. Kathur Suhardi), bahwa Sayyidah Aisyah RA menarik tubuh beliau SAW ke pangkuannya. Aisyah pernah meriwayatkan apa yang dirasakannya ketika Nabi SAW wafat di rumahnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Aisyah berkata, “Di antara nikmat Allah yang dilimpahkan kepadaku, Rasulullah SAW wafat di rumahku, pada hari giliranku, berada dalam rengkuhan dadaku, bahwa Allah menyatukan antara ludahku dan ludah beliau saat wafat.”

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Kemudian Abdurrahman bin Abu Bakar (kakak kandung Aisyah) masuk sambil memegang siwak. Aisyah melihat Nabi SAW melirik ke arah siwak yang ada di tangan Abdurrahman. Dia tahu Rasulullah suka bersiwak, lalu bertanya, “Bolehkah aku mengambil siwak itu untuk engkau?”

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Idul Fitri Jadi Momen Silaturahim, Ini Pesan Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad mengiyakan dengan isyarat kepala. Lalu Aisyah menggosokkan siwak itu ke mulut beliau. “Rupanya gosokanku terlalu keras bagi beliau, sehingga aku bertanya, ‘Apakah aku harus memelankannya?'” Nabi SAW mengiyakannya dengan isyarat kepala.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Aisyah melanjutkan gosokan siwak itu dengan perlahan. Di dekat tangan Nabi SAW, ada bejana berisi air, lalu dicelupkannya kedua tangan beliau ke dalam air, kemudian diusapkan ke wajah. Setelah itu Rasulullah SAW mengucapkan kalimat tahlil, “Laa ilaaha illallah. Sesungguhnya kematian itu ada sekaratnya.”

Berita Lainnya:
Akhlak ini Menjadi Tanda Puasa Ramadhan Diterima

Sesudah bersiwak, Rasulullah SAW mengangkat tangan atau jari-jarinya. Pandangan beliau SAW mengarah ke langit-langit rumah. Bibir beliau bergerak-gerak, dan Aisyah masih dapat mendengar apa yang disabdakan oleh beliau SAW.

Nabi SAW bersabda, “Ya Allah, ampunilah aku, rahmatillah aku. Pertemukanlah aku dengan Kekasih Yang Mahatinggi ya Allah. Kekasih Yang Mahatinggi.” Perkataan atau doa ini diucapkan Rasulullah SAW sampai tiga kali.

Bersamaan dengan itu, tangan Nabi Muhammad melemah. Saat itulah, beliau telah berpulang kepada Kekasih Yang Mahatinggi. Nabi SAW wafat pada waktu dhuha sudah terasa panas, di hari Senin 12 Rabiul Awwal 11 Hijriah, pada usia 63 tahun lebih empat hari.

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi