Harian Aceh Indonesia menampilkan berbagai iklan online kepada para pengunjung. Mohon dukungannya untuk membiarkan situs kami ini tetap menayangkan iklan dan dijadikan whitelist di ad blocker browser anda.
Rabu, 04/10/2023 - 17:31 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIENERGI

Kebutuhan Meningkat, Luhut: Ekspor LNG akan Dilarang

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meresmikan Indonesia Carbon Capture and Storage Center (ICCSC) dan The International and Indonesia CCS Forum 2023 di Jakarta, Selasa (30/5/2023).

 JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, pemerintah akan melarang ekspor gas alam cair atau LNG. Pelarangan itu demi pembangunan industri di dalam negeri.

Ia mengatakan, kebutuhan dalam negeri terhadap LNG meningkat. “Kemarin kita studi, kita bertahun-tahun ekspor LNG, padahal ternyata sekarang kita butuh,” ujar Luhut dalam peluncuran Indonesia Carbon Capture and Storage Center (ICCSC) di Jakarta, Selasa (30/5/2023).

Dirinya menuturkan, Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) sudah menyiapkan laporan yang akan disampaikan ke Presiden Joko Widodo mengenai ekspor LNG. Meski begitu, lanjutnya, kontrak ekspor yang telah ditandatangani tetap bisa berjalan.

Resmikan Kereta Cepat, Jokowi: Pemerintah Layanani Transportasi Massal Bagi Masyarakat

Sementara ekspor gas ke depannya dilarang. “Yang kontrak sudah ada, ya sudah jalan. Tapi ekspor harus setop,” tegas dia.

Pemerintah, kata dia, ingin menggunakan pasokan gas alam bagi kebutuhan domestik. Luhut menyatakan saat ini kebutuhan dalam negeri tinggi untuk produksi metanol dan petrokimia.

Saat ini, sambungnya, Indonesia masih mengimpor petrokimia. Maka pemerintah tengah mendorong terbangunnya industri petrokimia di Kalimantan Utara (Kaltara).

“Kita perlu gas. Cukup gas kita sendiri dan kita tidak perlu impor lagi,” ujarnya.

Gandeng Perajin Kulit Asgar, Lion Group Ingin Interior Pesawat yang Beda

Ia berharap, penggunaan gas di dalam negeri dapat menekan harga gas industri yang saat ini sebesar 6 dolar AS per MMBTU. Menurutnya, angka tersebut bisa ditekan lagi dengan efisiensi di sumur gas.

Perly diketahui, Indonesia menjadi salah satu negara pengekspor LNG terbesar. Pada 2021, negeri ini menempati urutan ke delapan dengan volume ekspor LNG sebesar 14,6 miliar meter kubik.

Sumber: Republika

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi
Click to Hide Advanced Floating Content

Click to Hide Advanced Floating Content