Sabtu, 20/04/2024 - 02:14 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Pemerintah Dorong Kemandirian Petani di Industri Sawit

ADVERTISEMENTS

Petani mengumpulkan buah sawit hasil panen di perkebunan Mesuji Raya, Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) mendorong kemandirian petani di industri sawit nasional melalui aktivitas mereka di dalam koperasi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

MEDAN — Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) mendorong kemandirian petani di industri sawit nasional melalui aktivitas mereka di dalam koperasi.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Sehingga para petani sawit tidak lagi bergantung kepada industri besar,” ujar Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, di Medan, Sumatera Utara (Sumut), Senin (29/5/2023).

ADVERTISEMENTS

Melalui koperasi, kataTetenlagi, petani dapat melakukan hilirisasi produk sawit, tidak hanya menjual tandan buah segar (TBS). Petani sawit yang tergabung dalam koperasi, kata Kepala Staf Kepresidenan Indonesia tahun 2015-2018 itu menambahkan, dapat memproduksi minyak sawit mentah (CPO) dan minyak makan merah (RPO).

Berita Lainnya:
BSI Dukung Pembiayaan Sawit Bagi Petani Plasma

“Kami sudah membuat kebijakan afirmasi bahwa koperasi sawit dapat membangun pabrik CPO dan minyak makan merah per 1.000 hektare,” kataTeten.

Dengan demikian, pemerintah berharap kesejahteraan petani sawit pun akan lebih baik di masa depan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Selain itu, masyarakat juga diuntungkan karena memiliki pilihan apakah akan menggunakan minyak untuk memasak, minyak goreng atau minyak makan merah. Dengan begitu, masyarakat tidak lagi dipermainkan karena memiliki banyak pilihan.

Adapun minyak makan merah dijual dengan harga lebih murah dari minyak goreng biasa, yakni sekitar Rp 9.000 rupiah karena metode produksinya lebih sederhana.

Berita Lainnya:
Jasa Marga: Pemberlakuan One Way Saat Arus Balik Hari Ini Ditunda

“Harganya murah karena produksinya lebih sederhana dan konsep pabriknya terintegrasi langsung dengan kebun juga pasarnya,” kata Teten.

Minyak makan merah (RPO) ini hanya boleh diproduksi oleh petani sawit dan sampai saat ini hanya diedarkan di Indonesia. Meski begitu, Teten menyebut bahwa dirinya sudah dihubungi oleh pihak dari Malaysia terkait peluang untuk ekspor.

“Mereka mau beli karena itu menjadi sumber vitamin A, vitamin E untuk pengentasan ‘stunting’. Namun, kami saat ini lebih fokus di dalam negeri,” ujar dia pula.

 

sumber : ANTARA

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi