Kamis, 25/04/2024 - 12:53 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Jangan Mudah Potong Pembicaraan di Majelis Ilmu, Ini Alasannya Menurut Ustadz Adi Hidayat

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA – Ketika taklim tengah berlangsung, para pendengar dilarang untuk menyela ketika guru atau Ustadz tengah menyampaikan materi. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dalam sebuah hadits disebutkan ketika Rasulullah ﷺ tengah berbicara dalam sebuah majelis, beliau tetap melanjutkan pembicaraan ketika ada orang yang menyela.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Dikutip dari Manajemen Pendidikan Islam Berbasis Alquran dan Sunnah oleh Adi Hidayat, Imam al-Bukhari menukilkan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan sahabat Abu Hurairah. Beliau menyatakan: 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

 بَيْنَمَا النَّبِيُّ ﷺ فِي مَجْلِسٍ يُحَدِّثُ الْقَوْمَ، جَاءَهُ أَعْرَابِيٌّ فَقَالَ: مَتَى السَّاعَةُ؟ فَمَضَى رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يُحَدِّثُ، فَقَالَ بَعْضُ الْقَوْمِ: سَمِعَ مَا قَالَ فَكَرِهَ مَا قَالَ، وَقَالَ بَعْضُهُمْ: بَلْ لَمْ يَسْمَعْ، حَتَّى إِذَا قَضَى حَدِيثَهُ قَالَ: أَيْنَ أَرَاهُ السَّائِلَ عَنْ السَّاعَةِ؟ قَالَ: هَا أَنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ: فَإِذَا ضُيِّعَتْ الْأَمَانَةُ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ، قَالَ: كَيْفَ إِضَاعَتُهَا؟ قَالَ: إِذَا وُسِّدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظَرْ السَّاعَةَ 

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Tatkala Nabi SAW sedang duduk dalam suatu majelis dan berbicara pada sementara orang, tiba-tiba datanglah orang Arab badui yang bertanya, kapan hari kiamat (tiba)? Namun Rasulullah (tidak seketika meresponsnya dan) meneruskan pembicaraan beliau. Sementara orang berkata bahwa beliau mendengar pertanyaan orang badui itu. Sedang yang lain mengatakan bahwa beliau tidak mendengarnya. Hingga saat beliau menyelesaikan pembicaraannya beliau bertanya, “Di mana orang yang bertanya tentang kiamat tadi?” Orang itu berseru, “Aku ya Rasulullah.” 

Berita Lainnya:
Cara Nabi Muhammad SAW Menghadapi Fitnah

Beliau pun bersabda, “Jika amanah telah disia-siakan maka nantikanlah hari kiamat.”  Orang itu bertanya (lagi), bagaimanakah bentuk penyia-nyiaan itu? Beliau menjawab, “Jika suatu urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya maka nantikanlah kiamat.” (HR  al-Bukhari)

Hadits ini memberikan pelajaran penting bahwa suasana taklim mestilah berlangsung secara kondusif dan paripurna, tidak terputus dengan gangguan tertentu walau sekedar pertanyaan yang menyela. 

Hal ini selain berpotensi memutus pemahaman yang utuh atas materi juga dapat merusak konsentrasi guru dalam mengajar. 

Karena itu, di antara sunnah Nabi Muhammad SAW dalam belajar ialah bertanya pada sesi yang diperkenankan. Para guru juga diisyaratkan untuk meneruskan taklim tanpa harus merespon selaan, kecuali dalam kondisi tertentu yang dapat menyempurnakan pemahaman. Wallahu a’lam. 

Baca juga: Mualaf Lourdes Loyola, Sersan Amerika yang Seluruh Keluarga Intinya Ikut Masuk Islam

Berita Lainnya:
Mendidik Keluarga dengan Adab Syariat, Bolehkah Memukul Anak? 

Di samping itu, Imam al-Bukhari menukil hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan sahabat Umar bin Khattab tatkala beliau berkhutbah di atas mimbar. Beliau menyatakan bahwa dia mendengar Rasulullah SAW bersabda:

 إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ

“Sungguh setiap amal bergantung pada niatnya. Dan sungguh, setiap orang (akan mendapat balasan) sesuai dengan yang ia niatkan. Bila ada yang (berniat) hijrahnya karena dunia yang ingin diraih atau pasangan yang ingin dinikahi, maka (balasan) hijrahnya sesuai dengan niat (hijrah)nya.” (HR Bukhari)

Niat adalah landasan utama bagi seorang muslim dalam memulai aktivitas kebaikan. Niat inilah yang menentukan apakah setiap aktivitas bernilai ibadah ataukah sebatas rutinitas. 

Pahala akan tercatat bagi penuntut ilmu yang meniatkan belajarnya sebagai ibadah. Sebaliknya, bila orientasi dunia menjadi tujuan utama maka proses belajarnya hanya menjadi rutinitas tanpa bernilai pahala.  

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi