Jumat, 19/04/2024 - 06:23 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Jepang dan Korsel Percepat Pembicaraan Penguatan Militer

ADVERTISEMENTS

Jepang dan Korea Selatan sepakat pada Ahad (4/6/2023), untuk segera menyelesaikan perselisihan di masa lalu

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

SINGAPURA — Jepang dan Korea Selatan sepakat pada Ahad (4/6/2023), untuk segera menyelesaikan perselisihan di masa lalu, yang kerap jadi halangan kerja sama keamanan dua negara. Demikian diuungkapkan menteri pertahanan Jepang pada konferensi keamanan Shangri-La Dialogue di Singapura.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Menteri Pertahanan Jepang, Yasukazu Hamada mengadakan pembicaraan dengan Menteri Pertahanan Korea Selatan, Lee Jong-sup, sebagai bagian dari konferensi keamanan tertinggi di Asia.

ADVERTISEMENTS

“Kami membahas masalah yang tertunda” dan setuju “untuk mempercepat pembicaraan, termasuk langkah-langkah untuk mencegah terulangnya” insiden radar tahun 2018, demikian ungkap Hamada kepada wartawan setelah pertemuan tersebut. “Kami akan terus menjalin komunikasi yang erat dengan Korea Selatan,” katanya menambahkan.

Berita Lainnya:
Dukungan Biden untuk Israel Terus Memicu Unjuk Rasa

Dalam insiden tahun 2018, Seoul membantah pernyataan Tokyo bahwa kapal perusak Korea Selatan telah mengunci radar penargetan pada pesawat pengintai Jepang. Hal ini memicu perselisihan yang telah menghambat hubungan kedua negara bertetangga di Asia Timur ini.

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Ketika ditanya tentang masalah ini, Lee mengatakan kepada wartawan bahwa dia dan Hamada sepakat untuk menyelesaikannya. Upaya penyelesaian dimulai dengan pembicaraan tingkat kerja, dengan fokus pada penyusunan langkah-langkah untuk mencegah terulangnya insiden tersebut.

Lee dan Hamada mengutuk peluncuran satelit yang gagal oleh Korea Utara pada Rabu lalu, sebagai pelanggaran berat terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB. Badan ini telah melarang semua peluncuran yang menggunakan teknologi rudal balistik, demikian ungkap kementerian pertahanan Korea Selatan.

Berita Lainnya:
Israel Diperkirakan Segera Respons Serangan Iran

Kedua menteri sepakat tentang perlunya kerja sama keamanan yang lebih besar secara bilateral dan dengan sekutu bersama mereka, AS. “Kerjasama ini penting untuk untuk mengekang ancaman nuklir dan rudal Korut dan mempromosikan Indo Pasifik yang lebih stabil,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Hamada mengatakan bahwa dia dan Lee sepakat tentang pentingnya mempromosikan kerja sama pertahanan di antara Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat, terutama di kawasan Pasifik.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi