Harian Aceh Indonesia menampilkan berbagai iklan online kepada para pengunjung. Mohon dukungannya untuk membiarkan situs kami ini tetap menayangkan iklan dan dijadikan whitelist di ad blocker browser anda.
Selasa, 03/10/2023 - 23:25 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIBISNIS

ID Food Optimistis Kinerja Industri Gula Tahun Ini

Giling tebu (ilustrasi). ID Food optimistis musim giling 2023 merupakan momentum kebangkitan industri gula nasional.

JAKARTA — Direktur Utama Holding BUMN Pangan (ID Food) Frans Marganda Tambunan mengungkapkan optimismenya bahwa musim giling 2023 merupakan momentum kebangkitan industri gula nasional.

Dari hasil kunjungan ke pabrik gula yang ada di bawah PG Rajawali II, ia mendapati progress positif, baik itu pertambahan lahan dan PG Sindanglaut yang tiga tahun tutup beroperasi kembali menjalankan aktivitas giling. ID Food juga mendapatkan kabar terjadi mekanisasi dan penggunaan pupuk limbah organik. “Ini menguatkan harapan kita bahwa kebangkitan industri gula RNI dimulai dari Jawa Barat,” ujar Frans di sela-sela Pembukaan Giling di PG Jatitujuh, milik PT PG Rajawali II anak perusahaan ID FOOD, di Majalengka, Jawa Barat, Ahad (4/6/2023).

Reksa Dana Syariah Ini Tebar Dividen per Kuartal, Tertarik?

Meningkatnya produksi tebu di wilayah Jawa Barat diakui oleh Direktur Utama PT PG Rajawali II Wahyu Sakti yang membawahi lima pabrik gula di Jawa Barat. Menurutnya, dalam jangka waktu tiga tahun terakhir dari 2021 hingga 2023, terjadi peningkatan produksi secara berturut-turut, dari sembilan juta kuintal pada 2021, kemudian 10,5 juta kuintal pada tahun 2022, dan meningkat lagi menjadi 11,5 juta kuintal pada 2023.

Wapres Minta Seluruh Pihak Dorong Penguatan Ekosistem Syariah Berbasis Digital

“Setiap tahun PT PG Rajawali II mengalami kenaikan produksi. Kita siap mulai giling dengan total produksi tebu mencapai 5,6 juta kuintal dengan rendemen 7,5 persen,” ujar Wahyu.

 

Selain itu Wahyu juga mengatakan, pihaknya tengah mengembangkan Hak Guna Usaha (HGU) lahan hingga mencapai 60 hektare. Langkah tersebut untuk meningkatkan kapasitas dan produksi tebu di wilayah kerjanya.

 

Sumber: Republika

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi
Click to Hide Advanced Floating Content

Click to Hide Advanced Floating Content