Harian Aceh Indonesia menampilkan berbagai iklan online kepada para pengunjung. Mohon dukungannya untuk membiarkan situs kami ini tetap menayangkan iklan dan dijadikan whitelist di ad blocker browser anda.
Kamis, 21/09/2023 - 22:02 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Jerman akan Kembali Kirim Kapal Perang ke Laut Cina Selatan

Kapal militer (ilustrasi). Jerman akan kembali mengirim kapal militer ke Laut Cina Selatan.

 BERLIN — Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengatakan Berlin akan kembali mengirim kapal tempur ke Indo-Pasifik pada tahun 2024. Saat situasi di kawasan semakin memanas akibat isu Cina-Taiwan dan Laut Cina Selatan (LCS).

Hal ini Pistorius sampaikan di forum pertahanan Shangri-La Dialogue di Singapura. Dalam kesempatan itu ia juga menambahkan negara-negara harus membela ketertiban berbasis peraturan.

“Pada akhirnya Pemerintah Federal Jerman mengirim kapal fregat ke Indo-Pasifik pada 2021 dan mengirimnya lagi pada 2024, pengerahan aset maritim kali ini kapal fregat dan kapal pasokan ke kawasan,” kata  Pistorius dalam transkrip hang dibagikan Kementerian Pertahanan Jerman di Berlin, Senin (5/6/2023).

Ia menambahkan pengerahan aset militer ini tidak diarahkan ke negara tertentu. Pernyataan ini tampaknya ditunjukan ke Cina.

 

Presiden Iran Desak AS Tunjukkan Niat Kembali ke Perjanjian Nuklir

“Sebaliknya, kapal-kapal ini didedikasikan untuk melindungi ketertiban internasional berbasis peraturan yang telah kami semua sepakati dan yang harus kami semua manfaatkan baik di Laut Tengah, Teluk Bengal atau di Laut Cina Selatan,” katanya.

Dengan meningkatkan kehadiran militernya di kawasan, Jerman menempatkan posisinya bertentangan dengan Cina, mitra dagangnya yang paling penting.

Pada 2021 untuk pertama kalinya kapal perang Jerman berlayar di LCS selama 20 tahun. Langkah ini dianggap Berlin bergabung dengan negara-negara Barat lainnya dalam memperluas kehadiran militer di kawasan. Ketika Barat semakin mencemaskan ambisi Cina di kawasan.

Keamanan New York Diperketat Jelang Pertemuan Majelis Umum PBB

Cina mengklaim hampir seluruh LCS sebagai miliknya sendiri. Meski pengadilan internasional memutuskan Beijing tidak memiliki dasar hukum atas klaim tersebut. Cina membangun pos militer di pulau reklamasi di perairan yang kaya akan gas alam dan sumber daya hayati.

Sekitar 40 persen aliran perdagangan asing Eropa melewati LCS. 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi
Click to Hide Advanced Floating Content

Click to Hide Advanced Floating Content