Selasa, 23/04/2024 - 21:08 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

NFA Optimistis Ketersediaan dan Stabilitas Gula Terkendali

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) optimistis ketersediaan gula pada tahun ini aman dan terkendali. Hal tersebut seiring dengan telah dimulainya giling tebu di berbagai pabrik gula (PG) di Tanah Air.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Pernyataan tersebut disampaikan Sekretaris NFA Sarwo Edhy saat meresmikan Pembukaan Giling di PG Jatitujuh, milik PT PG Rajawali II anak perusahaan ID FOOD, di Majalengka, Jawa Barat, Ahad (4/6/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Menurutnya, dengan dimulainya masa giling secara serentak di pertengahan tahun ini, pasokan gula dalam negeri akan meningkat signifikan. Kondisi ini baik untuk menjaga stabilisasi pasokan dan harga gula nasional, khususnya memastikan ketersediaan cadangan gula pemerintah.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Kita menargetkan giling pada tahun ini menghasilkan produktivitas dan rendemen yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya, sehingga dapat meningkatkan stok gula nasional, memastikan Cadangan Gula Pemerintah di BUMN Pangan tersedia, dan mengurangi angka importasi gula pada tahun depan,” ujar Sarwo.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Jadi Rute Favorit, Ini Titik Pemberhentian Baru DAMRI di Lampung

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Berdasarkan Prognosa Pangan Nasional, rencana produksi gula konsumsi pada musim giling tahun ini sebesar 2,6 juta ton atau lebih tinggi dari produksi tahun 2022 sebanyak 2,4 juta ton sesuai data Kementerian Pertanian. Adapun kebutuhan gula nasional sebesar 3,4 juta ton dalam satu tahun. Menurut Sarwo, artinya masih dibutuhkan pengadaan dari luar untuk menutupi kekurangannya.

“Walaupun demikian, kita masih membutuhkan pengadaan gula dari luar, akan tetapi bisa kita apresiasi dengan produksi yang lebih baik. Tahun ini rencana pengadaan gula konsumsi dari luar lebih kecil dari tahun lalu,” kata dia.

Tahun ini rencana pengadaan dari luar di bawah satu juta ton, sementara 2022 masih di atas satu juta ton. Ini langkah awal yang baik untuk memperkuat industri gula nasional.

Dalam kesempatan tersebut, Sarwo juga menyampaikan bahwa saat ini regulasi dalam bentuk Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) mengenai harga acuan untuk komoditas gula telah diajukan kepada Presiden Joko Widodo. Berdasarkan rancangan Perbadan tersebut diusulkan kenaikan harga acuan penjualan untuk menjaga harga di tingkat petani. Hal tersebut sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang meminta agar keseimbangan harga tetap terjaga baik di tingkat produsen, pedagang, maupun konsumen.

Berita Lainnya:
Pertamina NRE-VKTR Sepakati Inisiatif Berkelanjutan Kendaraan Listrik

Kepala NFA Arief Prasetyo Adi dalam diskusi di Jakarta (31/5/2023) menegaskan, perumusan kenaikan harga acuan penjualan yang dituangkan dalam Perbadan untuk komoditas gula telah mempertimbangkan berbagai aspek baik dari sisi petani, pelaku industri, pedagang maupun konsumen. Berbagai pemangku kepentingan di sektor pergulaan juga telah diundang untuk memberikan masukan terkait dinamika harga komoditas tersebut.

Adapun berdasarkan Panel Harga Badan Pangan Nasional per 3 Juni 2023, harga rata-rata gula di tingkat konsumen sebesar Rp 14.511 per kg dengan harga tertinggi di Papua Barat sebesar Rp 16.071 per kg dan terendah di Jawa Timur sebesar Rp 13.432 per kg.

 

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi