Selasa, 23/04/2024 - 14:01 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Ketika Nabi Muhammad SAW Menolak Tawaran Menjadi Raja

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Nabi Muhammad SAW kerap ditawari jabatan mentereng oleh kaum kafir Quraisy asalkan tidak melanjutkan dakwah Islam. Bahkan tak hanya itu, Nabi bahkan ditawari jabatan oleh Allah SWT jabatan apapun yang ada di muka bumi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Allah menawarkan Nabi untuk memilih apakah hendak menjadi raja ataukah hanya seorang hamba. Ketika diberikan penawaran tersebut, Rasulullah pun tidak memutuskannya seorang diri melainkan meminta saran dan nasihat kepada Jibril. Mengapa demikian?

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Dalam buku Harta Nabi karya Abdul Fattah As-Samman dijelaskan, ketika Nabi disuruh memilih, beliau tidak memilih sendiri. Hal ini ditegaskan dalam firman Allah SWT dalam Alquran Surah An-Najm ayat 4 berbunyi, “In huwa illa wahyu, yuha.” Yang artinya, “Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).”

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Ragam Amalan yang Dilakukan Nabi Muhammad SAW pada 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan

Nabi justru meminta pertimbangan dan saran dari Jibril dan kemudian Jibril menyarankannya agar tetap bersikap rendah hati. Maka, Nabi mengikuti saran Jibril dan menjalankannya. Dalam kitab At-Tawadhu wa Al-Khumul, terdapat salah satu dalil yang membuktikan Nabi tidak memilih sendiri antara menjadi raja atau hamba.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Dalil tersebut adalah sebuah hadis mursal riwayat As-Sya’bi, Rasulullah berkata, “Tuhanku menyuruhku memilih di antara dua perkara: menjadi hamba sekaligus rasul atau menjadi raja sekaligus nabi. Aku tidak tahu yang mana dari keduanya yang akan aku pilih. Aku mengangkat kepala lalu Jibril berkata: rendah hatilah kepada Tuhanmu. Maka kemudian aku menjawab: hamba sekaligus rasul.”

Berita Lainnya:
Kisah Nabi Muhammad Obati Anak Gadis Yatim Saat Idul Fitri 

Dijelaskan bahwa dalam hadis di atas, nampak jelas bahwa Rasulullah SAW tidak memilih sendiri jabatannya namun terlebih dahulu memohon petunjuk dan nasihat dari Jibril. Dan beliau setuju dengan pendapat Jibril karena kehambaan merupakan status yang lebih tinggi kedudukannya daripada gelar raja di samping Nabi suka menempati kedudukan wasilah.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi