Rabu, 24/04/2024 - 06:17 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Terapkan Ekonomi Sirkular di Jateng, Konsep Gubernur Terinspirasi dari Generasi Muda

ADVERTISEMENTS

 SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menginisiasi ekonomi sirkular untuk membangun Jateng. Ekonomi Sirkular merupakan konsep yang memungkinkan sumber daya dipakai selama mungkin dan diregenerasi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Adapun potensi sumber daya yang kerap dieksekusi Ganjar adalah panas matahari, gas rawa, geotermal, serta angin dan air. Melalui pemanfaatannya, Ganjar mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) dalam bentuk gheotermal, PLTS, hingga saluran gas pengganti LPG 3 Kg.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Ganjar menjelaskan, sebenarnya ekonomi sirkular merupakan tren yang sering dipakai masyarakat dalam menjaring usaha. Misalnya pengolahan kulit buah, ampas tahu, dan bahan lainnya menjadi produk bernilai jual.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Kalau kemudian masyarakat punya problem di tempatnya masing-masing dan dia ingin menyelesaikan, itu berdasarkan sumber atau resources yang ada di situ, mereka mampu untuk mengolahnya kembali,” kata Ganjar usai menghadiri sumpah jabatan Ketua DPRD di Gedung DPRD Jateng, Kota Semarang, Senin (5/6/2023)

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Ketua KPU: Kecurangan TSM Hanya Bisa Dibuktikan Bawaslu, Bukan MK

Berangkat dari hal itu, Ganjar menyebut berbagai dinas di Provinsi Jateng berupaya melakukan hal serupa terhadap banyak sumber daya yang ada untuk memberikan manfaat kepada masyarakat.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Ternyata praktik-praktik baik (ekonomi sirkular) itu ada dan kami mencoba mendampingi,” kata Ganjar.

Selain itu, Ganjar juga terinspirasi dari anak-anak muda dan generasi Z yang kerap kreatif menerapkan ekonomi sirkular dalam bentuk usaha produk yang menggunakan bahan bekas. Seperti handcraft, lukisan, pakaian, dan lain sebagainya.

“Ternyata kan generasi-generasi muda sekarang itu sangat berorientasi pada isu lingkungan, bagaimana kemudian dunia itu lebih baik dan lebih nyaman. Maka semua yang hari ini mengganggu, contoh saja sampah, mereka mencoba untuk mengolah,” katanya.

Dengan kreativitas itu, kata Ganjar, pemerintah juga bisa menerapkannya untuk memajukan ekonomi rakyat. Sebab itulah Pemprov Jateng menerapkan konsep ekonomi sirkular hingga mendapat penghargaan perencanaan pembangunan daerah terbaik dari Bappenas sebanyak tiga kali, yakni tahun 2019, 2020, dan 2023.

Berita Lainnya:
Prabowo Diberi Lukisan oleh SBY: Saya Cari Tempat Terbaik, Mungkin di Istana

“Kalau kemudian ada efek-efek penghargaan itu, itu bukan tujuan, yang penting substansinya banyak sekali kelompok masyarakat, anak muda, yang demen (suka) banget sama ekonomi sirkular,” kata Ganjar.

Dari penerapan ekonomi sirkular di Pemprov Jateng, Ganjar berharap semakin banyak masyarakat yang menggunakan EBT dalam kehidupan sehari-hari. Ganjar juga berharap semakin banyak anak muda yang menerapkan konsep tersebut.

“Ya mudah-mudahan makin banyak menjadi trend center ya ekonomi sirkular dan kemudian orang akan mau melakukan aktivitas di situ,” kata Ganjar.

Ekonomi sirkular yang diinisiasi Ganjar di Jateng sejalan dengan arah pembangunan Indonesia untuk mencapai zero emission di tahun 2060 mendatang. Upaya Ganjar ini juga menekan emisi yang ditargetkan berkurang 29 persen di tahun 2030.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi