Kamis, 25/04/2024 - 19:58 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Ukraina-Rusia Saling Tuduh Pelaku Ledakan Bendungan

ADVERTISEMENTS

Video menunjukkan bendungan Kakhovka yang rusak di dekat Kherson, Ukraina, Selasa, 6 Juni 2023.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 KIEV — Ukraina dan Rusia saling menuduh dan menyalahkan atas ledakan di sebuah bendungan sehingga menyebabkan banjir yang meluas di Ukraina selatan pada Selasa (6/6/2023). Video yang belum diverifikasi di media sosial menunjukkan, air meluap melalui sisa-sisa bendungan dengan level air pun naik beberapa meter dalam hitungan jam.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Komando Selatan Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan, pasukan Rusia meledakkan bendungan Nova Kakhovka era Uni Soviet di wilayah pendudukan Kherson. “Skala kehancuran, kecepatan dan volume air, dan kemungkinan area genangan sedang diklarifikasi,” kata militer Ukraina di Facebook.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Redam Krisis Kesehatan, Korsel Tegaskan Fleksibel Soal Peningkatan Kuota Mahasiswa

Menteri Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina Oleksiy Danilov mengatakan di Twitter, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy akan mengadakan pertemuan darurat mengenai ledakan bendungan Nova Kakhova di Ukraina selatan.

ADVERTISEMENTS

Kantor berita Rusia mengatakan, bendungan itu telah dihancurkan dalam penembakan. Sementara walikota kota Nova Kahhovka yang dikuasai Rusia menyalahkan tindakan terorisme, istilah Rusia untuk serangan yang dilakukan  Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Bendungan setinggi 30 meter dan panjang 3,2 km itu  dibangun pada 1956 di sungai Dnipro sebagai bagian dari pembangkit listrik tenaga air Kakhovka. Fasilitas ini juga memasok air ke semenanjung Krimea dan ke pembangkit nuklir Zaporizhzhia, dua wilayah yang kini dikuasai pasukan Rusia.

Berita Lainnya:
Sekilas Kehidupan Media di Cina

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan, tidak ada risiko keselamatan nuklir langsung di pembangkit tersebut akibat jebolnya bendungan. Namun badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu mengaku sedang memantau situasi dengan cermat. Kepala pabrik juga mengatakan tidak ada ancaman saat ini terhadap stasiun tersebut. 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi