Sabtu, 20/04/2024 - 15:40 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

China Nyatakan Prihatin Atas Hancurnya Bendungan di Ukraina

ADVERTISEMENTS

Tangkapan layar dari video yang dirilis oleh Kantor Kepresidenan Ukraina, air mengalir melalui di bendungan yang jebol di Kakhovka di Kakhovka, Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 ISTANBUL — Duta Besar China untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Zhang Jun menyuarakan keprihatinan atas penghancuran bendungan di selatan Ukraina, yang disebut sebagai eskalasi lebih lanjut dari konflik antara Moskow dan Kiev. “Apa yang baru saja terjadi mengingatkan kita sekali lagi bahwa apa pun bisa terjadi dalam situasi konflik,” kata Zhang, melansir Anadolu, Kamis (8/6/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Zhang memperingatkan bahwa perang yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina berisiko menyebabkan penderitaan yang lebih besar dan lebih banyak bencana, menciptakan lebih banyak risiko yang serius dan tidak mungkin diprediksi. Dia mendesak semua pihak untuk mematuhi hukum internasional.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Di Gaza, Perayaan Lebaran Kini Tinggal Kenangan

“Kami mendesak semua pihak dalam konflik untuk mematuhi hukum humaniter internasional dan melakukan yang terbaik untuk melindungi warga dan infrastruktur sipil,” kata Zhang.

Keadaan darurat diumumkan di kedua sisi bendungan Kakhovka, satu sisi dikendalikan Rusia, sisi lainnya dikendalikan Ukraina. Rusia dan Ukraina saling menyalahkan atas ledakan yang menghancurkan sebagian bendungan yang memasok air ke pembangkit nuklir Zaporizhzhia dan Krimea, yang dianeksasi oleh Rusia pada 2014. Insiden tersebut telah menyebabkan banjir di pemukiman terdekat.

Berita Lainnya:
Apakah Amerika akan Bantu Israel Lawan Iran? Ini Jawabannya

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Moskow menuduh Ukraina mencoba mengurangi pasokan air tawar untuk Krimea yang berasal dari waduk Kakhovka, sementara Kyiv mengklaim bahwa Rusia mencoba memperlambat serangan balasan yang disiapkan. Kedua belah pihak meminta pertemuan mendesak Dewan Keamanan PBB, di mana Zhang menyuarakan bahwa Beijing sangat prihatin tentang konsekuensi potensial dari ledakan bendungan tersebut.

Zhang juga mencatat bahwa Badan Energi Atom Internasional menegaskan insiden tersebut belum menimbulkan risiko bagi keselamatan pembangkit nuklir Zaporizhzhia.

“Namun, air di waduk terus surut, dan tidak mungkin untuk terus memompa air ke PLTN di masa mendatang,” ujar dia.

sumber : Anadolu

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi