Rabu, 24/04/2024 - 03:06 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Dua Ancaman di Ruang Siber

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letjen (Purn) Hinsa Siburian mengatakan, ancaman di ruang siber ada dua. Yang pertama bersifat teknis dan yang kedua bersifat sosial.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Ancaman di ruang siber ada dua sifatnya. Pertama bersifat teknis, menyerang sistem elektronik yang kita gunakan dan yang kedua bersifat sosial. Ini yang diserang manusia,” ujar Hinsa saat memberikan sambutan acara penganugerahan BSSN Award di Cibubur, Bekasi, Kamis (8/6/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Hinsa menjelaskan, untuk ancaman pertama, yang diserang adalah sistem elektronik yang dibangun dan digunakan setiap lembaga negara yang berbasis elektronik. Sementara untuk ancaman kedua, ini menurut Hinsa sangat berbahaya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Ini harus kita waspadai, karena musuh mencari titik kelemahan yakni persatuan,” ujar Hinsa.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Menurut Hinsa, untuk menangkal ancaman kedua ini, maka setiap warga negara harus memperkuat persatuan Indonesia. “Kita bisa merdeka karena kita bersatu. Pancasial sila ketiga merupakan pusat kekuatan bangsa Indonesia,” kata Hinsa. 

Berita Lainnya:
Hakim Konstitusi Pulang Malam Hingga Nginap untuk Putuskan Sengketa Pilpres

Hinsa mengatakan, dulu ruang lingkup keamanan hanya darat, laut, dan udara. Namun sekarang, ada ruang siber karena adanya perkembangan dan kemajuan teknologi informasi seperti internet.

“Namanya dunia, ada dua hal yang bertentangan. Ada peluang kesejahteraan namun di sisi lain juga ada ancaman kepada manusia,” kata Hinsa.

Karena itu, Hinsa mengatakan, dalam mewujudkan keamanan dan ketahanan siber, dibutuhkan peran instansi lain. BSSN pun mengapresiasi dukungan intansi lain yang berperan dalam mewujudkan kemananan siber.

“BSSN secara khusus memberikan penghargaan BSSN Award sebagai apresiasi lembaga lain yang mendukung keamanan siber,” ujar Hinsa.

Ada tiga kategori yang diberikan dalam pemberian penghargaan ini. Yaitu, penghargaan penyelenggaraan sertifikat elektronik, pengarhaan respons keamanan, dan penghargaan pengelolaan informasi.

“Kepada instansi penerima penghargaan BSSN Awards diharapkan menjadi contoh dan memotivasi daerah lain agar mendukung keamanan siber,” kata Hinsa.

Berita Lainnya:
Bantah Prof Denny, Kemungkinan MK Tolak Sengketa Pilpres

Selain penghargaan kepada sejumlah instansi, BSSN juga memberikan penghargaan Adibakti Senapati kepada tiga sosok. Sosok ini dinilai berperan penting dalam pengembangan keamanan siber dan sandi negara. Yakni, pendiri Lembaga Sandi Negara Rubiono, almarhum Sri Sultan Hamengkubowono IX, dan Sri Sultan Hamengkubowono X.

Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubowono X dalam sambutan sebagai penerima penghargaan mengatakan, kerja BSSN ini luar biasa  sebagai pihak yang melindungi penyalahunaan ancaman siber. Dia berharap, semoga acara penghargaan BSSN Award ini memberikan ruang pemahaman sebagai salah satu literasi kepada pblik bagaimana pentingnya fungsi BSSN dalam memegang keamanan siber yang sangat penting.

“Semoga BSSN suskses melaksanakan tugas dan kewajibannya menjaga rahasia negara dan kita juga merasa aman dan nyaman berada dalam lingkungan NKRI,” kata Sri Sultan.

 

 

 

  

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi