Sabtu, 20/04/2024 - 01:34 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Gerindra: Jokowi tak Boleh Lepas Tangan Soal Pilpres

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman setuju dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut cawe-cawe atau ikut campurnya merupakan kewajiban moral. Menurutnya, Jokowi sebagai seorang pemimpin negara memang tak boleh lepas tangan soal pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Jadi cawe cawe-cawe itu dalam konteks positif, cawe-cawe kalau anda searching tuh cawe cawe artinya membantu. Jadi presiden itu tidak boleh lepas tangan begitu saja soal perpolitikan pilpres ini, sepanjang tidak melanggar aturan yang berlaku,” ujar Habiburokhman di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (7/6/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Saat ini, ia menilai bahwa Jokowi belumlah melanggar peraturan perundang-undangan yang ada. Apalagi jika kaitannya dengan Pilpres 2024, hingga sekarang belum ada pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang resmi.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Golkar Ungkap Prabowo Sudah Punya Rumusan untuk Kabinetnya

“Ya (cawe-cawe) sepanjang beliau tidak ikut kebijakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon, itu jelas di Undang-Undang Pemilu,” ujar Habiburokhman.

 

Partai Gerindra sendiri terus mengkomunikasikan kandidat-kandidat dengan cawapres untuk Prabowo Subianto kepada Jokowi. Salah satunya adalah mengkonsultasikan nama Menteri BUMN Erick Thohir.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Tepatnya kami berkomunikasi dengan Pak Jokowi sebagai salah satu sahabat kami, sahabat Pak Prabowo. (Komunikasi) Soal cawapres yang pas untuk Pak Prabowo siapa, apa Pak Erick Thohir atau nama-nama lain kami terus berkomunikasi,” ujar Habiburokhman.

Selain berkomunikasi dengan Jokowi, Partai Gerindra juga membahas ihwal cawapres Prabowo dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar. Sebab, kedua partai sudah resmi bergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

“Kita berkoalisi saat ini punya komitmen yang sama bagaimana Indonesia ke depan bisa lebih kuat, memiliki pemimpin nasional yang berani membela kepentingan bangsa dan negara,” ujar Habiburokhman.

Berita Lainnya:
Menko PMK Klaim Penanganan Mudik Lebaran 2024 Berjalan Lancar 

Jokowi kembali menyampaikan maksud cawe-cawe atau ikut campur yang pernah dinyatakannya beberapa hari lalu. Jelasnya, cawe-cawe itu adalah bentuk kewajiban moral jelang transisi kepemimpinan pada 2024.

“Saya cawe-cawe itu saya sampaikan bahwa menjadi kewajiban moral, menjadi tanggung jawab moral saya sebagai Presiden dalam masa transisi kepemimpinan nasional di 2024. Ya harus menjaga agar kepemimpinan nasional serentak, pilpres, itu bisa berjalan dengan baik tanpa ada riak-riak yang membahayakan,” ujar Jokowi usai pembukaan rapat kerja nasional (Rakernas) III Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Selasa (6/6/2023).

“Masa riak-riak yang membahayakan bangsa saya disuruh diem. Ndaklah,” sambungnya mengakhiri konferensi pers.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi