Harian Aceh Indonesia menampilkan berbagai iklan online kepada para pengunjung. Mohon dukungannya untuk membiarkan situs kami ini tetap menayangkan iklan dan dijadikan whitelist di ad blocker browser anda.
Kamis, 28/09/2023 - 20:51 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Keretakan Jokowi-Megawati, Pengamat: Ada Perbedaan, Diam, Ngambek, Justru Karena Dekat

 JAKARTA — Hubungan Presiden Jokowi dan Megawati Soekarnoputri sempat dikabarkan merenggang lantaran cawe-cawe capres-cawapres untuk Pilpres 2024. Tapi, dalam Rakernas PDIP, keduanya kembali menunjukkan kedekatan.

Pengamat politik, Ari Nurcahyo mengatakan, itu menjadi poin positif bagi keduanya. Pasalnya, kedekatan Jokowi dan Megawati itu seakan menganulir semua kekhawatiran kalau selama ini terjadi keretakan antara keduanya.

“Bahwa ada perbedaan perbedaan seperti di rumah, seperti ibu dan anak, ada perbedaan sikap diam dulu, sedikit ngambek, itu justru karena ada kedekatan pribadi orang bisa ngambek,” kata Ari, Kamis (8/6/2023).

Ia berpendapat, jika tidak ada kedekatan pribadi, tidak mungkin bisa seseorang bersikap seperti itu. Dalam kasus U-20, misalnya, perbedaan pandangan Jokowi dan Megawati sebenarnya bisa dipandang sangat wajar.

 

Sejak 2022, Jokowi Diminta Keluarkan Perppu Soal Pilkada Serentak Dimajukan

Apalagi, perbedaan pandangan yang ada sangat tegas. PDIP menolak kedatangan Israel, sedangkan Jokowi ingin Piala Dunia U-20 tetap berlangsung. Jadi, ada perbedaan sikap Jokowi sebagai kader dan Jokowi sebagai presiden.

“Itu wajar, justru karena kedekatan,” ujar Ari.

Direktur Eksekutif Para Syndicate itu menekankan, jika itu melibatkan partai lain sudah tentu Presiden Jokowi akan mengeluarkan sikap marah. Namun, karena melibatkan PDIP, Jokowi hanya bersikap seakan ‘ngambek’.

Meski begitu, setelah itu hubungan tentu akan kembali mesra karena keduanya sama-sama kembali ke tujuan. Ari menekankan, tujuan Jokowi sebagai presiden dan Jokowi sebagai kader PDIP tentu akan tetap sama.

Di Jambore Nasional Dai, Jokowi Minta Seluruh Pihak Antisipasi Perpecahan Pilpres 2024

Menurut Ari, perbedaan pandangan seperti ini masih mungkin terjadi kembali dalam konteks lain. Sebab, PDIP pasti memiliki justifikasi sendiri, dan Presiden Jokowi juga memiliki justifikasi sendiri.

“Tapi, itu malah seperti anak dan ibu, sekesal kesalnya anak dan ibu, itu tetap saja sayang sama ibunya, ini, relasi personal ini yang tidak kita lihat, karena apapun Pak Jokowi DNA-nya PDIP, dia kader PDIP,” kata Ari.

Sumber: Republika

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi
Click to Hide Advanced Floating Content

Click to Hide Advanced Floating Content