Mahasiswa UIN Walisongo Ikuti KKN Internasional, Apa Saja Kegiatan Mereka?

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

 SEMARANG–Untuk kali pertama mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional.

ADVERTISEMENTS

Sebanyak 12 Mahasiswa UIN Walisongo dikirimkan untuk mengikuti KKN Internasional di Malaysia dan Vietnam, mulai 13 Juli hingga 10 Agustus 2023 mendatang.

ADVERTISEMENTS

Dalam program KKN Internasional ini, para mahasiswa UIN Walisongo akan melaksanakan berbagai program pengabdian masyarakat, pemberdayaan hingga pengenalan budaya.

Mereka juga akan menjadi duta Walisongo dalam menebar kedamaian dan moderasi beragama serta mengedepankan Islam yang Rahmatal lil Alamin. 

Menurut Sekertaris LP2M UIN Walisongo, Dr Mokh Sya’roni MAg KKN Internasional ini menjadi pioner untuk mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi di lingkup antar negara.

ADVERTISEMENTS

Tim LP2M UIN Walisongo sudah bekerja keras dan mempersiapkan dengan baik demi terlaksananya kegiatan mulia dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat ini.

ADVERTISEMENTS

Ia berharap selama KKN, mahasiswa bisa beradaptasi dengan baik,  bisa berbaur dan memberikan program program yang bermanfaat bagi masyarakat setempat.

“Saya titip mahasiswa bisa menjaga nama baik almamater dan nama UIN Walisongo melalui pengabdian dalam kegiatan KKN Internasional ini,” jelasnya, di Semarang, Rabu (12/7).

ADVERTISEMENTS

Sementara itu, Kepala Bidang Pengabdian Masyarakat UIN Walisongo, M.Rikza Chamami menambahkan, peserta KKN Internasional LP2M ini telah mendapatkan pembekalan.

ADVERTISEMENTS

Pembekalan diberikan sesuai dengan program- program serta tema yang akan dilalsanakan di lokasi penempatan KKN Internasional UIN Walisongo di Vietnam maupun di Selangor Malaysia.

Misalnya, jelas Rikza, salah satu tema yang diangkat dalam pelaksanaan KKN Internasional di Hanoi, Vietnam adalah “Embrancing Diversity, Expanding Community”.

Program ini mencakup bidang in collaborations with Masjid Al Noer Vietnam (Religion), sharing Indonesian culture (Social Culture), teaching class make study modul, campus visit (Education).

“Selain itu juga pelatihan handy craft, bead work (Economic and Enterpreneurship) serta in collaboration with keep Hanoi clean (Enviroment),” ungkapnya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version