Kamis, 02/05/2024 - 02:16 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

PM India Hadapi Mosi tak Percaya atas Kekerasan di Manipur

ADVERTISEMENTS

NEW DELHI — Parlemen India telah mengesahkan mosi tidak percaya terhadap Perdana Menteri Narendra Modi oleh aliansi partai-partai oposisi. Mereka mendesak pemimpin nasionalis Hindu itu mengatasi kekhawatiran tentang bentrokan etnis di Manipur.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Partai Bharatiya Janata (BJP) yang dipimpin Modi memiliki mayoritas 301 anggota di majelis rendah parlemen dengan 542 kursi, sehingga mosi tidak percaya tidak akan mempengaruhi stabilitasnya. Pihak oposisi ingin memicu perdebatan tentang kekerasan di negara bagian Manipur yang dikuasai BJP. Lebih dari 130 orang tewas dan 60.000 mengungsi sejak kekerasan dimulai pada awal Mei. Ketua majelis rendah Om Birla pada Rabu (26/7/2023) mengatakan, dia akan segera memutuskan jadwal debat dan pemungutan suara.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Mosi tidak percaya diajukan di Lok Sabha atau sebutan majelis rendah parlemen. Mosi tidak percaya dapat disahkan jika mendapatkan dukungan dari setidaknya 50 anggota.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh
Berita Lainnya:
Iran: Serangan Balasan Kami Sesuai Piagam PBB

“Dalam sejarah parlementer India, instrumen penting untuk debat, dialog, dan diskusi di dalam parlemen dijalankan, terlepas dari hasilnya,” ujar Raghav Chadha dari Partai Aam Aadmi, salah satu anggota dari koalisi oposisi, dilaporkan Aljazirah.

ADVERTISEMENTS

Seorang legislator Kongres, Kodikunnil Suresh mengatakan, Modi mengabaikan permintaan oposisi untuk hadir di parlemen. “Perdana menteri belum siap untuk membuat pernyataan.  Perdana menteri harus datang ke parlemen dan membuat pernyataan tentang peristiwa kekerasan di Manipur,” ujar Suresh.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 Ketegangan etnis di Manipur yang berpenduduk 3,2 juta orang itu dipandang sebagai kegagalan keamanan dan politik oleh pemerintah Modi, yang akan menghadapi pemilihan nasional pada Mei 2024. Sebuah video yang beredar memperlihatkan dua wanita ditelanjangi, diarak, dan diserang oleh massa di Manipur. Hal ini memicu kemarahan nasional. Modi mengutuk serangan massal itu dan menjanjikan tindakan keras terhadap para pelaku.

Namun, partai-partai oposisi menuntut pernyataan terperinci dari Modi tentang Manipur di parlemen, diikuti dengan debat. Sebagai kepala pemerintahan, Modi harus menanggapi mosi tidak percaya sebelum dilakukan pemungutan suara. Pemerintah telah memberikan pernyataan melalui Menteri Dalam Negeri Amit Shah, yang mengatakan bahwa keamanan dalam negeri adalah tanggung jawab kementeriannya.

Berita Lainnya:
Lembaga Cek Fakta Benarkan Israel Sengaja Serang Petugas Kemanusiaan

Shashi Tharoor, pemimpin partai oposisi utama Kongres mengatakan, pemerintah harus meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan tentang tragedi di Manipur. “Semua orang tahu bahwa Manipur telah menyaksikan banyak korban jiwa dalam kekerasan, pelecehan seksual, dan pemindahan. Bagaimana ini tidak menjadi agenda utama?” ujar Tharoor.

Kekerasan di Manipur dimulai pada 3 Mei setelah pengadilan memerintahkan pemerintah negara bagian untuk mempertimbangkan perluasan tunjangan ekonomi khusus, serta kuota dalam pekerjaan pemerintah dan pendidikan yang dinikmati oleh suku Kuki-Zo, yang sebagian besar beragama Kristen. Perluasan tunjangan ekonomi khusus juga menyasar mayoritas penduduk Hindu Meitei.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi