BI Harapkan Guru Ajak Siswa Cinta, Bangga dan Paham Rupiah

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak Cipta Foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada Pemilik Foto

SOLO — Bank Indonesia (BI) mengharapkan para guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Solo, Jawa Tengah untuk mengajak para siswanya cinta, bangga dan paham dengan rupiah. Di depan peserta sosialisasi para guru SMP di  Solo, Jawa Tengah, Selasa (29/8/2023), Kepala Perwakilan BI Surakarta Nugroho Joko Prastowo mengatakan selama ini sosialisasi dan edukasi terus berjalan.

ADVERTISEMENTS

 

Menurut dia, tahun lalu edukasi dan sosialisasi serupa sudah dilakukan kepada siswa SMA/SMK.

ADVERTISEMENTS

 

 

ADVERTISEMENTS

“Tahun ini jenjang SMP. Sekarang dengan guru-guru SMP, artinya dari dini, dari SMP supaya ditularkan ke rekan-rekan sekitar dan murid mereka,” katanya.

ADVERTISEMENTS

 

Sementara itu, ia mengatakan belum lama ini ada siswa berusia 16 tahun di Kabupaten Sragen yang disidik karena mengaku disuruh seseorang untuk berbelanja menggunakan uang palsu.

ADVERTISEMENTS

 

“Kasus ini menguatkan bahwa kalangan remaja belum aware tentang keaslian rupiah. Akhirnya edukasi ini menjadi benteng preventif atau pencegahan utama,” katanya.

ADVERTISEMENTS

 

Di sisi lain, pihaknya juga terus berupaya memperkuat keamanan rupiah secara reguler.

ADVERTISEMENTS

 

“Termasuk ada emisi baru, tambah pengamanan. Itu cara pencegahan dari sisi penguatan uang rupiah. Untuk kasus di Sragen pemeriksaan baru dilakukan kemarin,” katanya.

ADVERTISEMENTS

 

Terkait dengan keberadaan uang palsu, diakuinya menjadi keprihatinan berbagai pihak. Menurut dia, pemberantasan terus dilakukan.

ADVERTISEMENTS

 

“Belum lama ini di Sukoharjo dilakukan penggrebekan, itu jadi efek jera. Yang paling penting adalah melindungi masyarakat agar tidak mudah tertipu. Ini jadi kewajiban BI, Kepolisian, Kejaksaan, BIN untuk pemberantasan uang palsu,” katanya.

 

Pada kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa mengatakan pemalsuan masih terjadi di sekitar Solo.

 

“Boyolali dan Sukoharjo sudah ditemukan tahun kemarin. Peredaran dilakukan di Kota Solo, di pasar, di warung kelontong kampung,” katanya.

 

Ia juga mengapresiasi upaya inisiatif BI yang sudah melakukan edukasi terkait cinta, bangga, dan paham rupiah.

 

“Tahun kemarin dengan SMA dan SMK, tahun ini dengan SMP se-Surakarta. Tentu BI juga akan geser di daerah lain, dalam hal ini BI sebagai edukatornya,” katanya.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version