Komentari Sepinya Pasar Tanah Abang, Heru: Cara Belanja Konsumen Berubah

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Pedagang menawarkan barang dagangannya secara daring melalui siaran langsung di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin (11/9/2023). Menurut pedagang, penjualan secara daring melalui siaran langsung di media sosial telah meningkatkan omzet penjualan mencapai 100 persen dengan jumlah pesanan mencapai ratusan setiap harinya dari sejumlah kota besar di Indonesia. FOTO/Republika. Ⓒ Hak Cipta Foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada Pemilik Foto

Pedagang menawarkan barang dagangannya secara daring melalui siaran langsung di Pasar Tanah Abang, Jakarta. ilustrasi

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebutkan sepinya penjualan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, karena adanya perubahan cara berbelanja konsumen.

ADVERTISEMENTS

“Yang pertama itu mungkin adalah bagian dari perubahan konsumen untuk membeli sesuatu kan. Di sini sudah ada ‘online’ dan lain-lain, dan kita semua juga harus mencermati itu,” kata Heru saat ditemui di Jakarta Utara, Sabtu (16/9/2023).

Heru menilai bahwa konsumen sudah beralih dengan berbelanja secara daring (online shopping), ketimbang berbelanja ke pasar konvensional. Fenomena itu, menurut dia, tidak hanya terjadi di Indonesia saja, melainkan juga konsumen di luar negeri yang lebih memilih belanja secara daring.

“Tidak hanya di sini aja kok. Di tempat lain, di luar negeri juga ada perubahan warga, konsumen membeli dengan konsep ‘online’,” katanya.

ADVERTISEMENTS

Heru pun menegaskan bahwa pemerintah dapat memberikan pelatihan digitalisasi kepada pedagang Pasar Tanah Abang agar penjualannya dapat meningkat. Di sisi lain, para pedagang Tanah Abang mengaku perang harga yang ditawarkan melalui live shopping di sejumlah platform media sosial membuat penjualan berkurang signifikan.

ADVERTISEMENTS

Mereka juga berupaya mengikuti cara berjualan dengan cara yang sama, yakni melalui live shopping, seperti yang dilakukan selebgram.

Namun, hal tersebut juga tidak membuahkan hasil. Akibatnya, biaya operasional pedagang lebih tinggi daripada pemasukan sehingga berdampak pada pihak sekitar, seperti pegawai, porter hingga pedagang makanan di Tanah Abang yang turut menghadapi sepinya pembeli.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version