Erdogan dan Anwar Ibrahim Kecam Bentuk Baru Rasisme Umat Islam

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

NEW YORK — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Gedung Turki, di New York. Pertemuan di sela-sela Sidang Umum PBB ke-78 ini membahas hubungan bilateral dan meningkatnya kekerasan terhadap Muslim.

ADVERTISEMENTS

Dilansir di TRT World, Kamis (21/9/2023), kedua pemimpin ini mengecam keras penodaan Alquran dan wacana populis yang memicu ujaran kebencian terhadap Islam, yang terjadi beberapa waktu terakhir.

ADVERTISEMENTS

Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan setelah pertemuan para pemimpin, mereka juga menyatakan keprihatinan atas munculnya “bentuk rasisme baru” yang ditandai dengan xenofobia, profil negatif, serta stereotip terhadap umat Islam.

Para pemimpin mengecam dengan keras insiden baru-baru ini, berupa pembakaran salinan Alquran yang terjadi di beberapa negara Eropa dengan kedok kebebasan berekspresi. Mereka juga mengutuk wacana populis yang memicu pelecehan, ujaran kebencian dan agresi terhadap Islam dan Muslim.

 

ADVERTISEMENTS

Tidak hanya itu, Presiden Erdogan dan Ibrahim juga menyatakan keprihatinan mendalam mengenai tren meningkatnya kebencian, intoleransi, diskriminasi dan tindakan kekerasan terhadap umat Islam dan kesucian mereka. Kondisi ini dinilai telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan di banyak belahan dunia, terutama di Eropa.

ADVERTISEMENTS

Berdua, mereka mengatakan menyambut baik diadopsinya Resolusi Majelis Umum 76/254 yang mendeklarasikan tanggal 15 Maret sebagai “Hari Internasional untuk Memerangi Islamofobia”.

Mereka juga mengapresiasi perdebatan mendesak selama sesi ke-53 Dewan Hak Asasi Manusia PBB. Ini membahas peningkatan yang mengkhawatirkan atas tindakan kebencian agama yang terencana dan terbuka, serta kerap yang diwujudkan dalam penodaan berulang terhadap Alquran.

ADVERTISEMENTS

Keduanya lantas menyebut merasa puas dengan diadopsinya resolusi Dewan Hak Asasi Manusia PBB, yang mendefinisikan pembakaran kitab suci sebagai kebencian agama.

ADVERTISEMENTS

Para pemimpin juga menyambut baik Resolusi Majelis Umum 77/318 tentang Mempromosikan Dialog Antaragama dan Antarbudaya, serta Toleransi dalam Melawan Perkataan Kebencian yang diadopsi pada tanggal 25 Juli.

Presiden Erdogan dilaporkan terus melakukan pertemuan di Gedung Turki selama kunjungannya ke New York. Seorang sumber menyebut ia juga berbicara dengan perwakilan organisasi payung Yahudi-Amerika dalam pertemuan terpisah yang diadakan secara tertutup.

Sebelumnya, pemimpin Turkiye ini juga bertemu dengan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa dan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version