Kopi UMKM Cirebon Tembus Pasar Panama Amerika

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

 CIREBON — Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon, Jawa Barat menyatakan salah satu produk UMKM unggulan di daerah ini sudah menembus pasar global dan menuai tanggapan positif dari konsumen luar negeri. “Jadi salah satu UMKM kami itu ada yang memproduksi kopi, namanya Sundanesse Lady. Produknya sudah dikirim ke Panama,” kata Kepala DKUKMPP Kota Cirebon Iing Daiman, di Cirebon, Selasa (26/9/2023).

ADVERTISEMENTS

Ia mengatakan, meskipun jumlah distribusi produk itu relatif kecil, hal tersebut tetap menjadi kabar positif bagi sektor UMKM di Kota Cirebon. Pasalnya, kata dia, dari 2.276 UMKM di Kota yang sudah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), sekitar 10 persen di antaranya berstatus belum berkembang.

ADVERTISEMENTS

Menurut dia, adanya brand Sundanesse Lady dengan varian wine-coffee yang dikirim ke Panama telah menjadi bukti pendampingan yang dilakukan DKUKMPP terhadap pengusaha mikro di Kota Cirebon membuahkan hasil.

ADVERTISEMENTS

“Walaupun bukan eksportir mandiri, melalui jalur Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dikasih akses seperti itu. Ke depan diharapkan bisa ekspor mandiri,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS

Tidak hanya diekspor, produk Sundanesse Lady pernah dihidangkan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Hotel Westin, Bali pada 2022. Iing mengatakan, produk unggulan itu pun sempat mengikuti pameran ternama di Thailand selama dua bulan.

ADVERTISEMENTS

“Produk ini boleh dibilang sudah go internasional, karena sudah pernah dipamerkan dalam sebuah event di Thailand. Awalnya dua minggu, tapi diminta perpanjang sampai dua bulan. Karena responsnya sangat bagus,” katanya lagi.

ADVERTISEMENTS

Lebih lanjut, Iing menyatakan faktor terbesar yang membuat produk UMKM Kota Cirebon itu diminati konsumen luar negeri adalah karena rasa dan konsep pengemasannya tergolong unik. Ia menilai keberhasilan brand itu bisa dijadikan contoh untuk pelaku UMKM berinovasi dan mengembangkan produknya.

ADVERTISEMENTS

“Pernah ada permintaan dari Jepang, karena sekilas terlihat seperti wine, padahal itu hanya brand saja tanpa kandungan alkohol. Cuma dari UMKM ini pemegang sertifikat halal jadi tidak mau. Belum bisa memenuhi permintaan itu,” ujar dia lagi.

ADVERTISEMENTS

sumber : Antara

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version