Harian Aceh Indonesia menampilkan berbagai iklan online kepada para pengunjung. Mohon dukungannya untuk membiarkan situs kami ini tetap menayangkan iklan dan dijadikan whitelist di ad blocker browser anda.
OTOMOTIF
OTOMOTIF

Pemerintah China Kecewa Cara Uni Eropa Menghambat Mobil Listrik China

Model mobil NIO ET7 dipresentasikan di NIO House, ruang pamer produsen kendaraan listrik pintar premium China NIO Inc  di Berlin, Jerman 17 Agustus 2023.

BEIJING- Menteri Perdagangan China Wang Wentao menyatakan sangat puas terkait pertemuan akhir pekan dengan kepala perdagangan Uni Eropa. Karena Uni Eropa akan melakukan penyelidikan antisubsidi atas kendaraan listrik China (EV).

Komisaris Perdagangan Uni Eropa Valdis Dombrovskis melakukan kunjungan empat hari ke China yang merupakan negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia. Kunjungan itu untuk menegaskan pesan dari Uni Eropa yang beranggotakan 27 negara bahwa meskipun mereka tidak berusaha untuk “memisahkan” China, namun terdapat sejumlah kekhawatiran mengenai masalah perdagangan, termasuk prevalensi subsidi pemerintah.

Berita Lainnya:
Menikmati "Konser" dari Kursi Belakang Mitsubishi XForce

“Wang Wentao menyatakan keprihatinan serius dan ketidakpuasan yang kuat bahwa UE akan menerapkan tarif bea masuk terhadap kendaraan listrik Tiongkok,” kata pernyataan dari Kementerian Perdagangan, Selasa (26/9/2023).

“Langkah balasan yang diusulkan oleh pihak UE adalah tindakan proteksionis yang akan mempengaruhi kerja sama hijau China-UE dan stabilitas industri otomotif global,” ujar pernyataan tersebut.

Berita Lainnya:
Chery Investasi Rp 250 Miliar untuk Produksi OMODA 5E Pertama di RI

Komisi Eropa baru-baru ini menyatakan bahwa mereka akan menyelidiki apakah akan mengenakan tarif untuk melindungi produsen Eropa dari “banjir” impor kendaraan listrik (EV) yang lebih murah dari China yang menurut Uni Eropa mendapat manfaat dari subsidi negara.

Menurut data bea cukai Tiongkok, defisit perdagangan UE dengan China melebar menjadi 276,6 miliar dolar AS pada tahun 2022 dari 208,4 miliar dolar AS pada tahun sebelumnya.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Click to Hide Advanced Floating Content

Click to Hide Advanced Floating Content