Harian Aceh Indonesia menampilkan berbagai iklan online kepada para pengunjung. Mohon dukungannya untuk membiarkan situs kami ini tetap menayangkan iklan dan dijadikan whitelist di ad blocker browser anda.
EDUKASI
EDUKASI

Darurat Bullying, Pakar Pendidikan: Perlu Langkah Fundamental Atasi Bullying

 CILACAP — Kasus perundungan (bullying) di sebuah SMP di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dinilai merupakan bagian dari perundungan yang terlihat di permukaan.

Hal ini disampaikan oleh Pakar Pendidikan, Dosen Pascasarjana Universitas PTIQ Jakarta, Susanto, pada Selasa (3/10/2023).

Diketahui kasus perundungan di SMPN 2 Cimanggu tengah diusut karena sebuah video mengenai perundungan tersebut viral di jagat media sosial. Dua orang pelaku telah ditetapkan dalam kasus tersebut. Kemudian video perundungan oleh kelompok yang sama juga kembali beredar di dunia maya, dan menjadi bagian dari penyelidikan kepolisian setempat.

“Sejatinya, kasus bullying terjadi di sejumlah titik sekolah yang kadang tak diketahui oleh publik. Sejumlah kasus bullying juga terjadi di tingkat PAUD, Sekolah Dasar, SMP, bahkan SMA/SMK,” ujar Susanto.

Berita Lainnya:
Dosen Unpam PSDKU Serang Gelar Pengabdian di SMAN 1 Carenang

 

Menurut Susanto, untuk mengatasi darurat perundungan di Indonesia, perlu langkah-langkah fundamental. Pertama, revisi Perkominfo No 11 Tahun 2016. Menurutnya regulasi ini cenderung melihat permainan kekerasan dengan pendekatan klasifikasi. Padahal seharusnya usia berapapun selagi masih usia anak tetap tak dibenarkan mengakses konten kekerasan apalagi sadisme agar anak tidak terimitasi.

“Game berkonten kekerasan dan sadisme, harus dipandang bukan materi permainan tapi materi negatif yang tak boleh dilihat apalagi dimainkan usia anak. Saya optimis, Pak Menkominfo memiliki perhatian dan keberanian melakukan revisi tersebut,” tutur Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Periode 2017 – 2022 ini.

Berita Lainnya:
Begini Cara Terapkan Transformasi Digital di Sektor Pendidikan

Kedua, perbaikan sistem sekolah. Edukasi ‘stop bullying’ harus dilakukan dengan baik di sekolah, baik melalui standing banner, literasi oleh guru, project anak, dan lain sebagainya.

“Termasuk penting menumbuhkan duta- duta anti bullying  dari anak untuk mencegah bullying di sekolah,” imbuhnya.

Selain itu, perlu adanya deteksi dini agar anak-anak tidak menjadi korban dan pelaku perundungan.

“Deteksi dini ini oleh orangtua dan guru perlu dilakukan agar pola pencegahan bisa dilakukan sedini mungkin,” katanya.

Sumber: Republika

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Click to Hide Advanced Floating Content

Click to Hide Advanced Floating Content