Museum Fatahillah Tampilkan Pameran yang Lebih Kekinian

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Pengunjung berswafoto area Museum Fatahillah kawasan Kota Tua, Jakarta, Kamis (5/5/2022)..

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Pengelola Museum Kesejarahan Jakarta (Museum Fatahillah) Jakarta Barat dalam menyelenggarakan pameran lebih berorientasi kepada penampilan yang lebih kekinian untuk menjadikan museum sebagai objek wisata yang mampu menarik lebih banyak pengunjung. Langkah kreatif diambil agar warga tak lagi menganggap museum sebagai wisata kuno.

ADVERTISEMENTS

“Kalau  kita lihat di sini sejarah perkembangan kota ditampilkan secara kekinian supaya masyarakat lebih suka, karena kalau hanya lihat dan baca, pasti bosan,” kata Kepala Unit Pengelola Museum Kesejarahan Jakarta Esti Utami di Museum Sejarah Jakarta, SENIN (9/10/2023).

ADVERTISEMENTS

Ditemui usai membuka pameran bertajuk “Jejak Memori Gempita Layar Perak Jakarta”, Esti mengatakan langkah-langkah kreatif perlu diambil diambil supaya masyarakat tidak lagi menganggap museum sebagai tempat wisata kuno. Esti optimistis jajarannya bisa memilih tema-tema pameran di museum yang lebih menggugah dan memancing rasa ingin tahu masyarakat untuk datang dan menikmati pameran.

ADVERTISEMENTS

Masyarakat juga jangan hanya disuguhkan dengan penjelasan tertulis atau melihat artefak saja, karena pameran yang ditampilkan dengan merangsang semua panca indera, seperti dengan menyentuh atau merasakan, dapat membuat masyarakat semakin menggandrungi pameran itu, kata dia.

ADVERTISEMENTS

“Hal itu supaya masyarakat dapat pengalaman yang lebih baik di museum,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS

Oleh karena itu, pengelola museum dapat memperbaiki tata pamer di lokasinya sebagai langkah pertama untuk menarik lebih banyak pengunjung, apalagi hal tersebut tidak memakan waktu yang terlalu lama, ucap Esti.

ADVERTISEMENTS

Museum Sejarah Jakarta berlokasi di area Kota Tua Jakarta yang telah ditetapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai area fokus pengembangan pariwisata perkotaan (urban tourism). Selain Kota Tua Jakarta, pariwisata perkotaan juga dikembangkan di beberapa daerah lainnya, seperti kawasan Cikini di Jakarta Pusat, Pantai Indah Kapuk di Jakarta Utara, dan Blok M di Jakarta Selatan.

ADVERTISEMENTS

Sementara itu, menurut Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, Museum Sejarah Jakarta mencatatkan jumlah kunjungan sebanyak 542.254 orang pada 2022, meningkat pesat dibanding kunjungan pada 2021, ketika pandemi COVID-19, yang hanya mencapai 51.962 orang.

ADVERTISEMENTS

 

sumber : antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version