Seminar STEI SEBI Depok: Pendidikan Islam Harus Mampu Integrasikan Agama dan Ilmu

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

 DEPOK — Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) SEBI Depok menggelar seminar pendidikan Islam dan kampanye haji muda bertema “Peran Penting Pendidikan Islam dalam Menyiapkan SDM Unggul Menuju Indonesia Emas 2045” pada Kamis, (14/12/2023).

ADVERTISEMENTS

Seminar yang berlangsung di Balairung Budi Utomo, Hotel Bumi Wiyata, Depok ini dihadiri oleh lebih dari 300 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari guru, dosen, mahasiswa, hingga masyarakat umum.

ADVERTISEMENTS

Seminar dibuka oleh Ketua STEI SEBI, Sigit Pramono. Dalam sambutannya, Pramono menyampaikan bahwa pendidikan Islam sangat penting dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul menuju Indonesia Emas 2045.

“Pendidikan Islam tidak hanya mengajarkan ilmu-ilmu agama, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai moral dan akhlak yang baik,” kata Pramono. “SDM yang unggul tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual, tetapi juga memiliki kecerdasan spiritual dan emosional.”

Seminar ini menghadirkan enam pembicara yang kompeten di bidangnya, antara lain KH. M. Cholil Nafis, Lc., MA., Ph.D., Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah. H. Dedy Martoni, S.Pd., M.Si., Ketua Dewan Pendidikan Kota Depok/Dosen Luar Biasa STEI SEBI. Berikutnya KH. Hamim Thohari, B.IRKH (Hons), Pengasuh Pondok Pesantren Al-Qur’an Sangatta Taqwa, Penggagas metode menghafal Al-Qur’an, Metode Rubaiyat, Juni Supriyanto, Deputi Bidang Penghimpunan, Penempatan, Investasi Langsung dan Lainnya Dalam Negeri BPKH, Retno Handayani, Pegiat Pendidikan Iqro Foundation yang berbasis di Australia dan Dina Farihani, S.Psi., Praktisi Pendidikan, SDIT Nurul Fikri.

ADVERTISEMENTS

Pada kesempatan ini, para pembicara menyampaikan berbagai materi penting terkait pendidikan Islam, mulai dari peran pendidikan Islam dalam membangun karakter bangsa, pentingnya pendidikan usia dini, hingga kampanye haji muda.

ADVERTISEMENTS

KH. M. Cholil Nafis dalam materinya menyampaikan bahwa pendidikan Islam harus mampu mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu umum. Hal ini penting agar SDM yang dihasilkan memiliki kecerdasan intelektual dan spiritual yang seimbang.

H. Dedy Martoni menyampaikan bahwa pendidikan Islam di sekolah Islam terpadu harus mampu membentuk karakter peserta didik yang baik. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti menerapkan sistem pembelajaran yang menyenangkan dan melibatkan orang tua dalam proses pendidikan.

ADVERTISEMENTS

KH. Hamim Thohari menyampaikan bahwa pendidikan di pondok pesantren harus berfokus pada pembentukan karakter peserta didik. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan metode menghafal Al-Qur’an yang terintegrasi dengan pendidikan karakter.

ADVERTISEMENTS

Juni Supriyanto menyampaikan bahwa haji muda merupakan salah satu cara untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia menjadi SDM unggul. Hal ini karena haji merupakan ibadah yang mengajarkan banyak nilai-nilai kebaikan, seperti kesabaran, keikhlasan, dan ketakwaan.

Retno Handayani menyampaikan bahwa pendidikan usia dini sangat penting untuk membentuk karakter anak sejak dini. Hal ini karena anak usia dini memiliki otak yang masih berkembang pesat dan sangat mudah dibentuk.

Dina Farihani menyampaikan bahwa bimbingan konseling (BK) memiliki peran penting dalam mendukung perkembangan peserta didik. BK tidak hanya menangani masalah peserta didik, tetapi juga berperan dalam membangun kesehatan mental peserta didik.

Seminar ini ditutup dengan sesi tanya jawab antara peserta dan para pembicara. Peserta tampak antusias mengikuti seminar ini dan mengajukan berbagai pertanyaan yang menarik.

STEI SEBI berharap seminar ini dapat memberikan manfaat bagi peserta dan dapat menjadi kontribusi dalam menyiapkan SDM unggul menuju Indonesia Emas 2045.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version