Akun Diblokir, Shaun King: Frustrasi, Instagram Larang Saya Perang demi Palestina

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Instagram (ilustrasi). Akun Instagram aktivitis Shaun King diblokir.

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Akun Instagram aktivis kontroversial Black Lives Matter Shaun King diblokir pada Senin (25/12/2023). Dilansir New York Post, Selasa (26/12/2023), King yang memiliki enam juta pengikut di situs milik Meta, memposting pesan video melalui akun Instagram temannya yang mengumumkan bahwa dia dinonaktifkan oleh platform media sosial tersebut. 

ADVERTISEMENTS

Pria berusia 44 tahun ini mengutuk apa yang disebutnya sebagai genosida dan kejahatan-kejahatan perang yang dilakukan oleh Israel dalam kampanye militernya di Jalur Gaza. “Frustrasi karena Instagram telah melarang saya untuk berperang demi Palestina, dan membela hak asasi manusia dan martabat rakyat Palestina, namun saya menolak untuk mengkhianati nilai-nilai dan prinsip-prinsip saya dengan tetap diam mengenai genosida dan kejahatan perang di Gaza dan West Bank,” King menulis pada dini hari.

ADVERTISEMENTS

Aktivis Amerika tersebut berulang kali mengecam Israel karena menginvasi Jalur Gaza dan membagikan video Hamas bahwa para sandera diperlakukan dengan baik.“Akun tersebut dinonaktifkan karena beberapa kali pujian terhadap entitas yang ditunjuk yang melanggar kebijakan kami,” kata juru bicara Meta kepada The Post pada Senin (25/12/2023).

ADVERTISEMENTS

 

 

ADVERTISEMENTS

Platform media sosial lain yang dimiliki oleh Meta, Facebook tetap mengaktifkan akun King hingga Senin (25/12/2023). Langkah Meta terjadi ketika platform media sosial semakin mendapat pengawasan atas kebijakan moderasi mereka. 

ADVERTISEMENTS

Di akun X, King telah memposting ulang konten yang mengkritik Israel. Pada akhir Oktober, King dituduh membuat klaim bahwa dia berperan dalam pembebasan dua orang Amerika yang dibebaskan dari penawanan Hamas. King tampaknya mendapat pujian atas pembebasan Natalie Raanan (17 tahun), dan ibunya, Judith Tai Raanan, yang disandera dan disekap oleh Hamas selama hampir dua pekan. 

ADVERTISEMENTS

“Pertama dan terpenting, kami jelaskan bahwa dia berbohong! Keluarga kami tidak mempunyai hubungan apa pun dengannya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Bukan padanya dan bukan pada apa pun yang dia klaim mewakilinya,” tulis anggota keluarga Raanan dalam sebuah pernyataan. 

ADVERTISEMENTS

 

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version