Pegawai PLN memeriksa sistem kelistrikan (ilustrasi). PLN memastikan seluruh sistem kelistrikan di Indonesia dalam kondisi cukup. Ketersediaan pasokan listrik ini didukung oleh beroperasinya pembangkit listrik dari program 35.000 Megawatt (MW).
MEDAN — Manajer Komunikasi dan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PLN UID Sumatera Utara (Sumut) Yasmir Lukman menegaskan bahwa pihaknya mampu mencukupi beban puncak kebutuhan listrik di wilayahnya pada malam pergantian tahun 31 Desember 2023-1 Januari 2024.
“Bisa dipastikan akan terjadi beban puncak pada malam tahun baru, karena banyak warga yang menghabiskan waktunya,” ujar Yasmir, di Medan, Kamis (28/12/2023).
Dia melanjutkan, saat ini PLN Sumut memiliki total kapasitas daya di rentang 2.800-2.900 megawatt.
Sementara beban puncak pemakaian harian sekitar 2.200-2.300 megawatt. Dengan demikian, masih ada surplus hingga 600 megawatt.
“Dengan surplus itu, kami akan mampu memenuhi lonjakan pemakaian energi listrik pada malam tahun baru,” kata Yasmir.
Selain itu, untuk melayani masyarakat, Yasmir menyebut bahwa pihaknya menyediakan masing-masing satu posko di 67 Unit Layanan Pelanggan (ULP) yang tersebar di seluruh Sumut. Selain itu, ada pula ratusan posko siaga tambahan yang di beberapa kota dan kabupaten di Sumut, sehingga totalnya menjadi 269 posko.
Posko itu beroperasi selama masa kesiapsiagaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 mulai 15 Desember 2023 hingga 8 Januari 2024. Hal itu ditambah dengan keberadaan 3.258 personel pelayanan teknik dan pasukan pekerjaan dalam keadaan bertegangan (PDKB).
PLN UID Sumut memastikan keandalan pasokan listrik selama Natal 2023-Tahun Baru 2024 dengan mempersiapkan peralatan periferal seperti delapan unit “Uninterruptible Power Supply” (UPS), 67 Unit Gardu Bergerak (UGB), sembilan unit mobil “crane”, dan 321 kendaraan pendukung.
PLN UID Sumut juga menyiapkan 14 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang beroperasi pada periode yang sama. SPKLU itu dapat diakses pemilik kendaraan listrik melalui aplikasi PLN Mobile.
sumber : Antara
Sumber: Republika