Pelatih AS Roma Daniele De Rossi.
ROMA — Legenda hidup AS Roma, Zbigniew Boniek, mendukung sepak terjang Daniele De Rossi di eks klubnya. Zibi berharap De Rossi bisa melatih Roma dalam waktu yang lama seperti Sir Alex Ferguson di Manchester United.
De Rossi menggantikan tugas Jose Mourinho. Menurut Zibi, manajemen membuat keputusan tepat. Ia tak memiliki masalah dengan Mourinho.
Namun, menurutnya, era pria Portugal itu telah berakhir. Para jugador Roma butuh mentor baru. Seseorang yang sangat mengenal klub.
“Saya yakin Daniele Cerdas, bertalenta, termotivasi, dan ini kisah luar biasa bagi Roma. Dia pemain, kapten, dan sekarang pelatih mereka,” kata Zibi Boniek kepada La Gazzetta dello Sport, dikutip dari Football Italia, Senin (25/3/2024).
Sosok yang juga melegenda bersama Juventus itu menilai De Rossi kembali ke I Giallorossi di waktu yang tepat. Hasilnya terlihat. Rival sekota Lazio menunjukkan kebangkitan.
Roma kini menempati peringkat kelima klasemen sementara Serie A musim 2023/24. I Lupi turut meramaikan persaingan memberebutkan tiket Liga Champions musim depan. Sebelumnya, Paulo Dybala dan rekan-rekan berada jauh dari zona top four.
Belum berhenti sampai di situ. Roma juga trengginas di benua biru. La Magica lolos ke perempatfinal Liga Europa.
Mourinho meloloskan tim tersebut hingga ke babak play off memperebutkan tiket babak 16 besar. De Rossi melanjutkan catatan positif tersebut. Pasukan ibu kota Italia menyingkirkan Feyenoord dan Brighton and Hove Albion.
“Yang diperlukan hanya sedikit penyesuaian taktik dan hubungan baik dengan para pemain. Setelah itu hasil penting akan diperoleh. Sekarang kita harus melihat bagaimana cerita ini berakhir. Saya pribadi berharap, dia menjadi Ferguson dari Roma, dan bertahan selama bertahun-tahun,” ujar Boniek.
Sir Alex melatih United selama 27 tahun. Apakah De Rossi bisa mengikuti kisah pria Skotlandia itu? Hanya waktu yang bisa menjawab.
Boniek juga diminta membahas perempatfinal Liga Europa antara Roma versus AC Milan. Ia menilai, Milan favorit menjadi pemenang. Namun jika para yuniornya bisa menetralisir Theo Hernandez dan Rafael Leao di sisi kiri Rossoneri, maka peluang menjadi berimbang.
Sumber: Republika