Sikapi Situasi Timur Tengah, Batir Air Batalkan Rute Kuala Lumpur-Istanbul

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

ADVERTISEMENTS

Pesawat baru Batik Air tipe Airbus 320 NEO pertamanya di Terminal 1 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Banten, Kamis (6/2).

ADVERTISEMENTS

KUALA LUMPUR — Maskapai Batik Air menangguhkan operasi dari Terminal 1 Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) ke Istanbul, Turki, efektif mulai 1 Mei 2024. Hal itu sebagai buntut dari situasi terkini di kawasan Timur Tengah akibat serangan Iran ke Israel dan sebaliknya.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Pernyataan resmi maskapai tersebut yang diterima di Kuala Lumpur, Jumat (19/4/2024), mengatakan keputusan itu diambil sebagai respons terhadap situasi terkini di Timur Tengah yang berdampak signifikan terhadap rute yang mereka ambil. Sehingga menyebabkan pembatasan operasional yang menyulitkan maskapai melanjutkan penerbangan ke wilayah tersebut.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

Baca: TNI AU dan RAJF Berhasil Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Airdrop

ADVERTISEMENTS

Batik Air, menurut pernyataan itu, telah mengambil langkah yang sulit. Namun, langkah itu perlu dilakukan untuk menangguhkan operasinya ke Bandara Internasional Istanbul Sabiha Gokcen (SAW), Istanbul dari Bandara Kuala Lumpur.

ADVERTISEMENTS

Pernyataan itu juga menyebutkan, keselamatan dan keamanan penumpang dan awak pesawat tetap menjadi prioritas utama. Adapun keputusan itu diambil setelah mempertimbangkan situasi yang ada dengan cermat. Ketidaknyamanan penumpang mungkin timbul karena penangguhan rute penerbangan itu dan perlu melakukan pengaturan perjalanan mereka.

ADVERTISEMENTS

Baca: Sukses Jalankan Misi di Gaza, Super Hercules Tiba di Indonesia

ADVETISEMENTS

Batik Air mengumumkan pembukaan rute Kuala Lumpur-Istanbul Sabihan Gokcen pada awal November 2023, yang rencananya penerbangan tersedia empat kali dalam sepekan, yakni, Senin, Rabu, Jumat, dan Ahad. Rute tersebut rencananya menggunakan armada A330-300 yang menggunakan konfigurasi 2-2-2, yang menampung 12 kursi bisnis dan 365 kelas ekonomi.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version