NASIONAL
NASIONAL

Kompolnas Hormati Hasil Ekshumasi Afif Maulana, Tegaskan Tidak Ada Penyiksaan oleh Polisi

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menghormati hasil ekshumasi jenazah Afif Maulana yang diumumkan oleh Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFMI) pada 25 September 2024. Hasil autopsi ulang menyimpulkan bahwa penyebab kematian bocah berusia 13 tahun itu adalah jatuh dari ketinggian, bukan karena penyiksaan yang diduga dilakukan oleh aparat kepolisian.”Dengan hasil tersebut maka diketahui penyebab meninggalnya almarhum adalah jatuh dari ketinggian dan bukan akibat penyiksaan aparat kepolisian,” ujar Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti, saat dihubungi Jumat, 27 September 2024. 

ADVERTISEMENTS
QRIS Merchant Bank Aceh Syariah

Kompolnas, lanjut Poengky, berharap hasil investigasi ini dapat diterima oleh semua pihak. Sebab menurut dia, PDFMI sebagai lembaga independen, dalam menjalankan tugasnya selalu berlandaskan standar keilmuan yang tinggi, sehingga kredibilitasnya tidak perlu diragukan. “PDFMI adalah lembaga yang terhormat dan profesional,” ujarnya.

Berita Lainnya:
Mahfud MD Yakini Polri Tak Sandiwara Tangani Judol Komdigi dan Ivan Sugianto
ADVERTISEMENTS
SMS Poin - Bank Aceh Syariah

Poengky juga mengingatkan pentingnya menghormati proses hukum dan hasil investigasi ilmiah yang telah dilakukan oleh pihak-pihak yang berwenang. Dia berharap semua pihak bisa menerima hasil ini dengan baik demi terciptanya keadilan dan kedamaian. Melalui pernyataan tersebut, Kompolnas menegaskan tidak ada indikasi penyiksaan dalam kasus meninggalnya Afif Maulana sebagaimana spekulasi yang sempat beredar di masyarakat, dan juga diyakini oleh kuasa hukum dari pihak keluarga. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

Sebelumnya, penyebab kematian Afif Maulana menurut hasil analisis forensik dan medikolegal karena jatuh dari ketinggian. Hal itu berdasarkan hasil ekshumasi yang dilakukan oleh Perhimpunan Dokter Forensik Medikolegal Indonesia (PDFMI). Ketua Tim Ekshumasi Ade Firmansyah mengatakan analisis yang dilakukan pihaknya membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan awal karena ada sampel tulang yang harus diperiksa. “Jadi memang analisisnya lebih lama dari perkiraan awal,” katanya saat konferensi pers di Polresta Padang, Rabu, 25 September 2024.

Berita Lainnya:
Menang di Dharmasraya, PDIP Sumbar: Politik Perempuan Punya Tempat di Ranah Minang
ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Ade menjelaskan timnya tidak hanya melakukan analisis terhadap jasad korban saja, tapi juga mencocokkannya dengan kejadian-kejadian yang terjadi dan dokumen pendukung. “Kami cocokkan lukaan dan kejadian yang terjadi pada malam itu dengan berdasarkan keterangan saksi,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari KORPRI ke-53

Follow HARIANACEH.co.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya