BANDA ACEH –Israel kembali meluncurkan serangan ke wilayah selatan Beirut, Lebanon, pada Jumat malam (27/9) waktu setempat, menargetkan markas besar pusat Hizbullah.
Setelah serangan tersebut, juru bicara militer Israel Avichay Adraee memerintahkan penduduk di beberapa bagian pinggiran selatan Beirut untuk untuk menjauh setidaknya 500 meter dari tiga bangunan tertentu di area tersebut.
Belum ada kabar dari Hizbullah mengenai nasib pemimpin mereka Sayyed Hassan Nasrallah, namun seorang sumber mengatakan bahwa ia masih hidup. Kantor berita Iran Tasnim juga melaporkan bahwa ia selamat.
Seorang pejabat senior keamanan Iran mengatakan kepada Reuters bahwa Teheran sedang memeriksa situasinya. Kantor media Hizbullah belum mengatakan apa pun tentang nasib pemimpin kelompok tersebut.
Di New York, seorang pejabat senior Israel mengatakan kepada wartawan bahwa komandan senior Hizbullah menjadi sasaran serangan Israel di markas besar pusat, tetapi masih terlalu dini untuk mengatakan apakah serangan itu menewaskan Nasrallah.
Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon mengatakan kepada wartawan di Perserikatan Bangsa-Bangsa bahwa serangan itu menargetkan “pertemuan orang-orang jahat” yang merencanakan lebih banyak serangan terhadap Israel.
“Ketika saya mengatakan ini adalah pertemuan para pelaku kejahatan, Nasrallah adalah pelaku kejahatan. Dia teroris,” kata Danon.
“Dia berlumuran darah banyak orang Amerika, ribuan orang Israel, jadi saya pikir dia harus dihukum karenanya. Saya tidak dapat memastikan sekarang apakah dia hadir di pertemuan itu atau tidak, tetapi ketika saya berbicara tentang pelaku kejahatan, dia salah satunya,” ujarnya.