NASIONAL
NASIONAL

Curhat AKP Ryanto Ulil Anshar ke Ibu Sebelum Tewas, Ingin Berhenti Jadi Polisi

image_pdfimage_print

BANDA ACEH  – Terungkap Curhat (curahan hati) Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar sebelum tewas ditembak rekan sesama polisi. 

ADVERTISEMENTS
QRIS Merchant Bank Aceh Syariah

Sebelum tewas, AKP Ryanto Ulil Anshar ternyata sempat curhat ke Ibu di Makassar.

ADVERTISEMENTS
SMS Poin - Bank Aceh Syariah

Curhat AKP Ryanto Ulil Anshar itu terungkap saat prosesi jelang pemakaman Polisi lulusan Akpol tersebut.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

Sepupu Fery Mangin (59) mengungkapkan bahwa Ryanto sempat menyampaikan beban berat dirasakannya dalam tugasnya sebagai Kasat Reskrim.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Hal itu diutarakannya saat curhat ke ibunya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari KORPRI ke-53

“Dia bilang, ‘Doakan saya, tugas saya berat.’ Itu disampaikan sekitar sebulan lalu kepada ibunya,” ujar Fery di rumah duka, Jumat (22/11/2024) seperti dimuat TribunMakassar.

Selain kepada ibunya, Ryanto juga mencurahkan isi hatinya kepada sahabatnya.

Ketika itu, ia mengaku ingin hidup lebih santai dan menikmati waktu di luar tekanan tugas. 

Namun, tekad dan tanggung jawabnya kepada negara membuatnya tetap loyal dalam menjalankan tugas.

Bahkan, ketika curhat dengan ibunya, AKP Ryanto pernah mengatakan ingin mundur dari kepolisian.

Namun, sang ibu menyemangatinya dan mendukung dengan doa.

“Dia pernah bilang, ‘Bolehkah saya keluar dari polisi? Tugas saya berat.’ Tapi ibunya menguatkan dia. Dia (ibunya) mengatakan, ‘Jangan nak, kita dukung dengan doa,'” ungkap Fery sambil menirukan percakapan.

Ryanto, yang baru menjabat sebagai Kasat Reskrim di Polres Solok Selatan, sebelumnya bertugas di Brimob Polda Jawa Tengah. 

Berita Lainnya:
Kejagung Buka Suara soal Unggahan Jaksa Jovi di Medsos

Jabatan barunya ini dijalani kurang dari setahun sebelum insiden tragis menimpanya.

Kata Fery, Ryanto dikenal sebagai sosok yang jujur dan memegang prinsip “lambusuki,” istilah Makassar untuk sikap bersih dan lurus.

“Ryan itu tidak bisa ditawar-tawar. Itu mungkin menjadi konsekuensi dari sikapnya,” tambahnya.

Fery berharap keadilan dapat ditegakkan atas kasus ini.

“Semoga ini menjadi pembelajaran bagi institusi negara, agar peristiwa seperti ini tidak terulang lagi,” pungkasnya.

Selama menjadi Polisi, Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar ternyata memegang prinsip lambusuki.

Lambusuki merupakan istilah Makassar untuk sikap bersih dan lurus.

Hal itu dinyatakan sepupu AKP Ryanto Ulil Anshar Fery Mangin (59) yang ikut menerima jenazah di Makassar, Sulawesi Selatan pada Jumat (22/11/2024) seperti dimuat TribunMakassar. 

Fery mengatakan Ryanto dikenal sebagai sosok yang jujur dan memegang prinsip “lambusuki,” istilah Makassar untuk sikap bersih dan lurus.

Hal inilah kata Fery yang diduga menjadi penyebab Ryanto tewas ditembak sesama rekan Polisi saat menyelidiki kasus tambang ilegal di Solok Selatan, Sumatra Barat. 

“Ryan itu tidak bisa ditawar-tawar. Itu mungkin menjadi konsekuensi dari sikapnya,” tambahnya.

Fery berharap keadilan dapat ditegakkan atas kasus ini. Sehingga kedepannya tidak ada lagi Polisi jujur yang dibunuh teman sendiri dalam penyelidikan sebuah kasus.

Berita Lainnya:
Heboh Seorang Elit Partai Disebut Punya Simpanan Waria, Ini Inisialnya

“Semoga ini menjadi pembelajaran bagi institusi negara, agar peristiwa seperti ini tidak terulang lagi,” pungkasnya.

Sebelumnya sosok AKP Ulil Ryanto Anshari disebut sebagai personel Polisi yang cukup gigih dalam menumpas tambang ilegal di Solok Selatan. 

Bahkan, AKP Ulil Ryanto Anshari mendapatkan penghargaan hingga dua kali dari Kapolda Sumatra Barat Kapolda Irjen Pol. Suharyono lantaran kegigihannya menumpas tambang ilegal. 

Dimuat TribunPadang, Suharyono mengungkapkan sosok anak buahnya itu. 

Kata Suharyono, AKP Ulil sudah sering menindak tegas pelaku kejahatan tambang tanpa izin.

Bahkan pihaknya sudah dua kali memberikan apresiasi kepada AKP Ulil karena penindakan tambang ilegal ini. 

Kapolda Sumatra Barat itu juga mengaku sudah dua kali bertemu dengan AKP Ulil secara khusus untuk memberikan apresiasi. 

“Karena penegakan hukum ini kami apresiasi, sudah dua kali kami berikan penghargaan dan bertemu saya, pertama di ruangan dan rumah dinas,” ucapnya. 

Pun kata Suharyono, sebelum AKP Ulil tewas, baru dua hari lalu dirinya bertemu dengan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan itu. 

Suharyono bertemu Ulil saat Rakernis jajaran Polda Sumatra Barat. 

Maka dari itu kata Suharyono, pihaknya tidak menduga ternyata AKP Ulil tewas di tangan rekannya sendiri saat tengah menyelidiki kasus tambang ilegal.

Follow HARIANACEH.co.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya