NASIONAL
NASIONAL

Polisi Gerebek Markas Judol di Apartemen Mewah, Pelaku Suami Istri Raup Rp1 Miliar per Hari

image_pdfimage_print

BANDA ACEH  – Direktorat Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Kepulauan Riau (Kepri) menggerebek dua kamar di apartemen mewah di Kota Batam yang menjadi markas judi online terbesar di wilayah Kepri. Pelaku merupakan pasangan suami istri yang memilik tiga aplikasi judi online (judol).

ADVERTISEMENTS
QRIS Merchant Bank Aceh Syariah

Dari ketiga situs ini, pasutri dengan sejumlah pekerja operatornya meraup omzet keuntungan Rp500 juta hingga Rp1 miliar setiap harinya. Dalam kasus ini sembilan pekerja turut diamankan dalam penggerebekan tersebut.

ADVERTISEMENTS
SMS Poin - Bank Aceh Syariah

Pantauan iNews, dua kamar yang digerebek di lantai 2 dan lantai 17 apartemen di kawasan Pelita, Kota Batam. Total 11 orang yang merupakan operator dan pemilik aplikasi judol ditangkap.

Berita Lainnya:
Politik Dinasti Banten Tumbang
ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

Kapolda Kepri Irjen Pol Yan Fitri Halimansyah mengatakan, dua lokasi ini merupakan tempat para pelaku menjalankan bisnis judol. Dalam kamar apartemen tersebut ditemukan sejumlah peralatan komputer, buku rekening berbagai macam bank.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

“Jadi pelaku ini pasangan suami istri yang punya tiga website judi online,” ujarnya, Sabtu (23/11/2024).

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari KORPRI ke-53

Pemilik dari situs judi onlini ini bernama Candra dan Dini yang merupakan pasangan suami istri. Mereka menjalankan bisnis judol lewat tiga situs yang memiliki ratusan permainan judi. Seperti hamsawin, forwin87 dan botakwin. Dari ketiga situs ini, pelaku mampu meraup keuntungan hingga Rp1 miliar per hari.

Berita Lainnya:
DPR RI Tolak Gagasan Polri di Bawah Kemendagri atau TNI: Kemunduran!

Hasil pemeriksaan, situs judi ini sudah berjalan sejak tujuh bulan lalu dan terkoneksi langsung ke Kamboja. Untuk operator atau pekerja, pelaku Candra merekrut dari berbagai daerah di luar batam. Para pekerja ini dilarang berinteraksi dengan pihak lain maupun keluar dari apartemen. Bahkan ijazah dan identitas para pekerja ditahan mereka.

Saat ini polisi masih mendalami kasus perjudian online ini. Polisi menduga pelaku Candra masih memiliki lokasi lain dalam menjalankan bisnis haramnya tersebut

Follow HARIANACEH.co.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya