NASIONAL
NASIONAL

Indahnya Seragam Warna Cokelat

image_pdfimage_print

OLEH: IRJEN POL (Purn) SISNO ADIWINOTO

ADVERTISEMENTS
SMS Poin - Bank Aceh Syariah

WARNA merupakan sarana komunikasi yang menyampaikan citra tertentu kepada publik. Warna seragam Kepolisian Republik Indonesia (Polri) adalah warna cokelat. Warna tersebut memiliki makna filosofis dalam melambangkan tanah, kemakmuran dan pijakan manusia.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

Warna seragam cokelat juga menggambarkan kedekatan dengan alam dan masyarakat, menonjolkan nilai kebersahajaan, kehangatan, dan kejujuran.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Selain itu warna ini juga diartikan menciptakan persepsi stabilitas, keanggunan, serta menambah rasa percaya dan respek dari masyarakat.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Betapa indahnya warna cokelat, namun ada yang menyalahartikan, dengan adanya tudingan rumor “Partai Cokelat (ParCok). Walaupun tidak perlu ditanggapi, tapi dalam internal kita sesama warga negara, tidak ada salahnya sedikit kita ulas,

karena tentu kita turut prihatin atas keadaan yang membuat para pihak tidak merasa nyaman.

Adapun yang dimaksudkan rumor “ParCok” tidak perlu diklarifikasi ke publik, karena tidak ada gunanya, sebab bila semakin membela diri atas tudingan (apalagi rumor) biasanya akan semakin menjadi-jadi.

Berita Lainnya:
PDIP Tuding Kapolri Berikan Komando Anggotanya untuk Cawe-cawe di Pilkada 2024

Belum ada ilmu (yang saya kuasai), yang secara baik dapat meredam persepsi publik atau opini publik dan atau tudingan rumor atau stigma yang tidak pas untuk dapat dicegah atau diminimalisir.

Pengamatan kami, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah berkali-kali bicara netralitas Polri di setiap kesempatan, namun setiap tahun Politik Polri selalu jadi bulan-bulanan. Juga diserang oleh kelompok politik: kalau tidak mau berpihak ke mereka disebut “ParCok” dan kalau berpihak tidak dianggap “ParCok.”

Polri adalah abdi negara yang diberi tanggungjawab menjaga dan memelihara stabilitas keamanan. Selama ini Polri fokus kerja untuk mengamankan Pilpres dan Pilkada, hal ini agar bisa berjalan aman, tertib, lancar, dan damai.

Selama ini Polri adalah institusi negara dan bukan partai, dan yang bisa masuk politik praktis hanya yang sudah purnawirawan atau yang mundur dari dinas Polri.

Berita Lainnya:
Profil Royhan Akbar Anak Mahfud MD yang Nikahi Putri Mantan Gubernur NTB, Tuan Guru Bajang

Diharapkan semua pihak lebih baik sama-sama berbuat kebaikan untuk negara dan bangsa. Hal itu jauh lebih baik daripada ikut kelompok “mereka” yang selalu menyerang dan bicara negatif tentang Polri. Kalau tidak bisa ikut menjaga negara, jangan malah memperkeruh situasi yang ada.

Tudingan rumor atau stigma “ParCok” itu memang menyakitkan bagi warga Polri, apalagi langsung diamini oleh berbagai kalangan, khususnya bagi “mereka yang merasa kecewa” dengan kondisi sekarang ini.

Namun kita patut bersyukur dan memberikan apresiasi kepada Polri, pengamanan Pilkada di seluruh Indonesia berlangsung aman, tertib, dan lancar.

Biarlah yang merasa kecewa mencari kambing hitam atas kekecewaannya, termasuk dengan mengambinghitamkan Polri.

Bagi Polri, yang penting perlu terus melakukan konsolidasi dan memperkuat pengamanan internal. Bagi kita semua, perlu introspeksi dan pembenahan diri masing-masing. 

(Penulis adalah Pengamat Kepolisian)


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya