JAKARTA – Pemerintah mulai mengambil langkah tegas menghadapi ancaman monopoli dalam industri beras nasional. Presiden Prabowo Subianto mengumumkan bahwa seluruh usaha penggilingan beras skala besar wajib mengantongi izin khusus pemerintah, sementara Menteri Pertanian Amran Sulaiman memperingatkan bahwa penggilingan kecil bisa habis tergerus jika tanpa intervensi.
Amran menegaskan, isu penggilingan kecil tutup yang ramai belakangan ini bukanlah fenomena baru. “Itu sudah terjadi sejak 15–20 tahun lalu. Jumlah penggilingan kecil mencapai 161 ribu unit dengan kapasitas 116 juta ton, padahal kebutuhan nasional hanya 65 juta ton. Artinya kapasitas lebih dari cukup,” kata Amran dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, Kamis (21/8/2025).
Namun, ia menyebut ancaman nyata datang dari persaingan dengan penggilingan menengah dan besar. Dengan tambahan kapasitas sekitar 50 juta ton, kelompok besar ini mampu membeli gabah lebih mahal dibanding penggilingan kecil. “Kalau tidak diatur, 161 ribu penggilingan kecil yang mempekerjakan sekitar satu juta orang bisa habis. Itu artinya jutaan lapangan kerja hilang,” tegasnya.
Sejalan dengan peringatan tersebut, Presiden Prabowo menegaskan sikap tegas negara terhadap pelaku usaha yang bermain di atas kebutuhan pokok rakyat. “Usaha penggilingan beras skala besar harus mendapat izin khusus. Kalau tidak, silakan pindah ke bidang lain. Jangan main di atas kebutuhan dasar Indonesia,” ujar Prabowo dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD RI, Jumat (15/8/2025).
Prabowo menegaskan, pemerintahannya tidak akan memberi ruang bagi praktik manipulasi, penimbunan, atau permainan harga. “Pemerintah akan konsekuen menjalankan kewenangan sesuai UUD 1945 dan UU Perdagangan. Rakyat harus dilindungi untuk mendapatkan beras dengan kualitas tepat dan harga terjangkau,” katanya.
Dengan pernyataan keras ini, pemerintah menunjukkan sikap perang terbuka terhadap potensi monopoli pangan, sekaligus mengirim sinyal kuat bahwa penggilingan padi kecil harus menjadi tulang punggung ketahanan pangan nasional.




























































































