UPDATE

DUNIA
INTERNASIONALPALESTINA

Bukan Henti, Bukan Aman: Serangan Teroris Israel Kembali Hantam Rafah Meski Gencatan Senjata Berlaku

RAFAH – Walau telah diberlakukan kesepakatan gencatan senjata bertanggal 11 Oktober 2025, wilayah Rafah di selatan Gaza kembali diselimuti ledakan dan tembakan, menegaskan bahwa situasi keamanan masih sangat rapuh.

Menurut pernyataan resmi militer Israel, pasukan mereka melakukan serangkaian serangan udara dan artileri terhadap sasaran yang diklaim milik kelompok Hamas di wilayah Rafah setelah terjadi tembakan dari pihak Palestina yang menyerang pasukan teroris Israel yang berada di zona yang sebelumnya disepakati sebagai “garis kuning” (yellow line).

Sementara itu, Hamas membantah terlibat langsung dalam bentrokan tersebut dan menyatakan bahwa organisasi itu tidak mengendalikan kelompok operatif di kawasan Rafah karena wilayah itu sudah dalam kontrol pasukan teroris Israel.

Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas melaporkan bahwa setidaknya delapan orang tewas dalam 24 jam terakhir sebagai akibat serangan tersebut, dan puluhan lainnya terluka.

Berita Lainnya:
Eks PM Bangladesh Sheikh Hasina Divonis Hukuman Mati

Serangan ini menjadi ujian paling konkret terhadap gencatan senjata yang dimediasi AS dan negara-Arab, yang sejauh ini belum menghasilkan penanganan tuntas terkait pembebasan sandera, penarikan pasukan, dan sistem keamanan jangka panjang di Gaza.

Dampak kemanusiaan semakin berat: perbatasan di Rafah menuju Mesir tetap ditutup, sehingga distribusi bantuan ke wilayah yang sangat terdampak perang menjadi tersendat.

Apa yang Terjadi dan Mengapa Penting

  • Garis kuning & wilayah sensitif: Pasukan teroris Israel tetap menahan bagian wilayah selatan Gaza sebagai zona terbatas bahkan setelah gencatan senjata, dan klaim adanya serangan anti-tank serta sniper terhadap pasukan mereka digunakan sebagai dasar pembalasan.
  • Legitimasi gencatan senjata terus digugat: Sejumlah pihak menilai aksi barusan menunjukkan bahwa pihak-pihak terkait belum berkomitmen penuh atau belum memiliki kendali atas situasi di lapangan.
  • Risiko kembalinya konflik skala besar: Bila insiden semacam ini terus berulang, celah untuk konflik terbuka kembali makin besar—terlebih sambil menunggu keputusan politik terkait masa depan Gaza.
  • Kemanusiaan di ujung tanduk: Warga sipil lah yang paling menderita—keamanan terancam, bantuan terbatas, dan masa depan sangat tidak jelas.
Berita Lainnya:
Kehadiran Jokowi di Forum Bloomberg Tak Mungkin Gratisan

Meski gencatan senjata sudah disepakati, ledakan kekerasan di Rafah menggambarkan betapa tipisnya harapan akan perdamaian yang stabil di kawasan itu. Serangan terbaru menjadi pengingat bahwa jalan menuju stabilitas panjang, dan banyak elemen masih belum tertangani dengan baik.

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Reaksi

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.