ACEH BESAR – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh memperingati Hari Ikan Nasional (Harkannas) 2025 melalui kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) yang dipusatkan di Dayah Babul Maghfirah, Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar, Jumat (21/11/2025).
Kegiatan berlangsung secara offline dan terhubung dengan puncak peringatan nasional melalui sambungan Zoom atau hybrid.
Indonesia menetapkan peringatan Hari Ikan Nasional setiap 21 November melalui Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 2014 sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui konsumsi protein ikan.
Tahun ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengusung tema “Protein Ikan untuk Generasi Emas 2045” yang menegaskan pentingnya ikan sebagai pangan bergizi untuk menciptakan generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan produktif.
Pada momentum ini, DKP Aceh menyerahkan sebanyak 4,1 ton ikan segar untuk dikonsumsi oleh para santri Dayah Babul Maghfirah yang sedang mondok belajar agama juga pendidikan umum.
Penyerahan dilakukan oleh Plt Kepala DKP Aceh Kariamansyah, S.Hut, M.P., yang diwakili Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, Abdus Syakur, S.Pi., M.Si, kepada pimpinan dayah Tgk Masrul Aidi, Lc.,
Turut disaksikan sejumlah unsur Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kecamatan Kuta Baro, di antaranya Kapolsek Kuta Baro, Camat Kuta Baro, perwakilan Dandim melalui Koramil setempat, serta para pejabat DKP Aceh.
Pentingnya Protein Berkualitas

Dalam sambutannya, Abdus Syakur mengatakan bahwa Harkannas menjadi pengingat bahwa betapa pentingnya ikan sebagai sumber protein berkualitas bagi masyarakat. Terutama untuk mengatasi stunting.
“Melalui kampanye Gemarikan ini, kami ingin menanamkan kebiasaan makan ikan sejak dini agar tumbuh generasi Aceh yang sehat, cerdas, dan kuat. Untuk itu, hari ini kami menyerahkan 4,1 ton ikan segar untuk para santri Dayah Babul Maghfirah sebagai bentuk dukungan nyata pemerintah,” ujarnya.
Ia menambahkan, Aceh memiliki potensi kelautan dan perikanan yang sangat besar, sehingga perlu dikelola dan dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. “Semoga kegiatan ini membawa manfaat besar, dan kolaborasi seperti ini dapat terus kita tingkatkan ke depannya,” tambah Syakur.
Abdus Syakur juga mengatakan jika tingkat konsumsi ikan secara rata-rata per kapita, masyarakat masih berada rangking 21 secara nasional yaitu berkisar 165 kg/kapita. Jadi masih perlu dorongan yang kuat agar angka konsumsi ikan di di kalangan masyarakat Aceh menjadi lebih meningkat.
Selain itu, dia mengajak generasi muda agar peduli dan menjaga kelestarian laut agar ketersediaan sumberdaya ikan akan terus lestari dengan tidak melakukan illegal fishing dan destructive fishing seperti menangkap ikan dengan menggunakan bahan peledak yang dapat menghancurkan terumbu karang dan habitat ikan.
Sementara itu, pimpinan Dayah Babul Maghfirah, Tgk Masrul Aidi, Lc, menyampaikan terima kasih kepada DKP Aceh atas perhatian terhadap peningkatan gizi para santri.
“Pemberian ikan segar ini bukan hanya bantuan konsumsi, tetapi juga wujud kepedulian pemerintah terhadap kesehatan dan tumbuh kembang generasi muda yang sedang menuntut ilmu agama. Kami berharap kerja sama ini terus berlanjut dan menjadi inspirasi masyarakat untuk mencintai produk perikanan Aceh,” ujarnya.
Kegiatan Gemarikan pada Harkannas 2025 di Aceh diharapkan menjadi dukungan kuat bagi program pemerintah dalam menekan angka stunting, mendorong konsumsi pangan bergizi, serta memajukan sektor perikanan sebagai pilar ekonomi daerah.
Dengan peringatan ini, DKP Aceh mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjadikan ikan sebagai pilihan utama konsumsi sehari-hari demi mewujudkan generasi Aceh yang unggul dan berdaya saing. (*)





























































































