BANDA ACEH – Kisah dedikasi yang kuat datang dari salah satu alumni Universitas Syiah Kuala (USK), Rifqi Irvansyah. Setelah merasakan langsung dahsyatnya Gempa dan Tsunami Aceh pada 2004.
Alumni Teknik Sipil USK ini kini berhasil menembus studi Doktoral (S3) di University College London (UCL), Inggris, dengan fokus pada Teknik Gempa (Earthquake Engineering), didukung penuh oleh Beasiswa LPDP.
Bagi Rifqi, keputusan mendalami ilmu kebencanaan bukanlah sekadar pilihan akademis, melainkan panggilan hidup. Pengalaman traumatis sebagai saksi hidup bencana besar 2004 sejak kecil telah menjadi motivasi terbesarnya.
“Sejak kecil, saya bermimpi bisa mengenyam pendidikan di luar negeri. Ternyata, rezeki itu datang beriringan dengan tujuan mulia. Pengalaman 2004 itu menjadi penyemangat terbesar saya untuk terus belajar dan mendalami ilmu kegempaan,” ujar Rifqi.
Perjalanan Rifqi menuju UCL dilakukan bertahap. Setelah merampungkan S1 di Teknik Sipil USK, ia menempuh Magister (S2) di bidang yang sama di UCL dan menyelesaikannya dengan cemerlang pada periode 2023-2024. Keberhasilan menembus studi S3 yang dimulai Oktober 2025 ini sekaligus membuktikan kualitas alumni USK mampu bersaing di kampus-kampus kelas dunia.
“Tujuannya, saya ingin berkontribusi nyata dalam pengurangan risiko bencana di Aceh melalui penerapan teknologi dan ilmu pengetahuan terkini,” tegasnya.
Rifqi Irvansyah berharap kelak dapat menjadi peneliti yang karyanya diakui global, dan yang terpenting, ia ingin kembali ke Aceh untuk menjadi dosen, mengabdi, dan memastikan tanah kelahirannya lebih siap menghadapi guncangan masa depan. []
































































































