Sabtu, 20/04/2024 - 12:43 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Kena Cacar Monyet, Pria di New York Mengaku Tersiksa dengan Lesi Anorektal, Apa Itu?

ADVERTISEMENTS

Sebastian Kohn mengaku kena cacar monyet setelah hadiri New York Pride.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

JAKARTA — Sebastian Kohn yang tinggal New York, Amerika Serikat menceritakan pengalamannya menderita cacar monyet. Ia mengungkapkan bahwa gejala infeksi virus monkeypox itu sangat menyakitkan dan terasa “menyiksa”.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Dari luka yang menyakitkan hingga pembengkakan kelenjar getah bening, virus tropis telah membuat penderitanya merasakan rasa sakit yang cukup intens. Pria Swedia berusia 39 tahun yang tinggal di Brooklyn itu merasakan kelelahan sebagai gejala awal.

ADVERTISEMENTS


Kelenjar getah beningnya mulai membengkak, membuat leher Sebastian dengan kondisi tenggorokan seperti “menonjol”. Menurut National Health Service di Inggris, ruam yang terkait dengan infeksi cacar monyet biasanya muncul beberapa hari setelah gejala pertama.

Berita Lainnya:
Strain Mutan Virus Cacar Monyet Ditemukan di Kongo, Berpotensi Jadi Pandemi


Sebastian mengalami ruam dua hari setelah tanda-tanda awal muncul. Berbicara kepada The Guardian, dia mengaku mengalami ruam yang dimulai sebagai lesi anorektal, luka yang menyakitkan di anus dan rektum.


Awalnya, menurut Sebastian, gejala itu terasa perih dan gatal. Dia menjelaskan bahwa sebagai orang yang sehat tanpa masalah kesehatan apapun, Sebastian tidak takut pada kondisinya saat ini dan berharap dalam kategori ringan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Lesi anorektal saya, yang sudah sangat menyakitkan, berubah menjadi luka terbuka. Rasanya seperti saya memiliki tiga celah tepat di samping satu sama lain, dan itu benar-benar menyiksa,” kata Sebastian, seperti dikutip dari Express.co.uk, Rabu (27/7/2022).

Selama puncak penyakit, pasien dapat memiliki lebih dari 50 lesi dan rasa sakit yang hebat hingga memicu serangan panik. Mirip dengan gejala yang dialami Sebastian, NHS menjelaskan bahwa cacar monyet dapat menyebabkan beragam tanda, termasuk:

Berita Lainnya:
Masyarakat Diimbau tidak Gunakan Mobil Bak Terbuka untuk Takbir Keliling dan Mudik

– Demam

– Sakit kepala

– Nyeri otot

– Sakit punggung

– Kelenjar bengkak

– Menggigil (meriang)

– Kelelahan

– Ruam (sering dimulai pada wajah dan menyebar ke bagian tubuh lainnya).


Diperlukan waktu antara lima hingga 21 hari untuk tanda-tanda pertama muncul. Sebastian menceritakan bahwa gejalanya dimulai sepekan setelah menghadiri festival tahunan komunitas LGBTQ, New York Pride, pada bulan lalu.

“Saya benar-benar akan berteriak keras ketika saya pergi ke kamar mandi. Bahkan, menjaga area tersebut tetap bersih, seperti membasuh diri, sangat menyakitkan,” kata Sebastian.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi