Sabtu, 20/04/2024 - 22:59 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Pemerintah Vietnam Desak Warga Mengungsi Hadapi Topan Noru

ADVERTISEMENTS

Daerah terparah terkena dampak diperkirakan adalah provinsi tengah Quang Ngai.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 HANOI — Vietnam mendesak lebih banyak orang untuk mengungsi pada Selasa (27/9/2022). Topan Noru yang semakin intensif menghantam negara Asia Tenggara itu, setelah menyebabkan sedikitnya delapan kematian dan banjir yang meluas di Filipina.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“Kami tidak punya banyak waktu lagi. Badai semakin intensif sehingga respons kami harus lebih kuat dan lebih cepat,” kata Perdana Menteri Pham Minh Chinh pada pertemuan tanggap darurat bencana pada Selasa.

ADVERTISEMENTS


Pham Minh Chinh menegaskan agar warga Vietnam segera melakukan evakuasi. “Evakuasi harus dilakukan sesegera mungkin dengan prioritas utama adalah nyawa dan aset masyarakat,” ujarnya.


Daerah yang paling parah terkena dampak diperkirakan adalah provinsi tengah Quang Ngai, rumah bagi kilang minyak Dung Quat, dan Quang Nam yang menjadi situs Warisan Dunia Hoi An. Provinsi Quang Nam mengevakuasi lebih dari 133 ribu penduduk.

Berita Lainnya:
Australia Desak Warganya Segera Tinggalkan Israel


Badan meteorologi Vietnam menyatakan, kecepatan angin terlihat mencapai 183 kilometer per jam pada Selasa malam. Topan Noru diperkirakan akan mendarat di Vietnam pada Rabu (28/9/2022), sebelum melemah dan pindah ke Thailand.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Topan tersebut memaksa bandara di Vietnam ditutup, menyebabkan gangguan perjalanan. Sementara ribuan orang terpaksa mengungsi dari rumah. Badan meteorologi menyatakan, kecepatan angin mencapai 134-149 km per jam pada Selasa pagi.


Otoritas penerbangan Vietnam menutup sembilan bandara di seluruh negeri mulai Selasa, memaksa ratusan penerbangan domestik dan internasional dibatalkan. Pemerintah menyatakan, sekitar 270.000 personel militer telah disiagakan.

Rekaman dari media pemerintah VTV menunjukkan orang-orang membentengi rumahnya dengan batu bata dan karung pasir. Sedangkan pihak berwenang berlomba untuk mengamankan daerah penanaman kopi  di utara wilayah  Central Highlands.

Berita Lainnya:
China Sebut Hubungan Ekonominya dengan Rusia tak Terkait Perang


Sedangkan di Filipina, badai kategori 3 mendarat pada Ahad (25/9/2022) malam. Pihak berwenang mengatakan sedikitnya delapan orang meninggal dunia, sekitar 74.000 berlindung di pusat-pusat evakuasi, dan banyak lagi yang dibiarkan tanpa listrik.


Rekaman dari penyiar lokal menunjukkan personel polisi menebang pohon tumbang yang menghalangi jalan di provinsi Quezon. Penduduk memilah-milah puing-puing dengan tangan mereka. Pekerja bantuan mendistribusikan barang-barang bantuan dan makanan di masyarakat pesisir.


Topan Noru menjadi badai terkuat yang melanda Filipina tahun ini. Topan ini juga merusak tanaman senilai 1,53 miliar peso, sawah yang hampir siap panen rusak parah. “Masih ada daerah yang banjir,” kata gubernur provinsi Bulacan di utara Hanoi Daniel Fernando.


sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi