Kamis, 25/04/2024 - 02:23 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

PM Jepang Berjanji Atasi Dampak Kenaikan Tarif Listrik

ADVERTISEMENTS

Jepang sedang fokus mengatasi tantangan lonjakan inflasi dan turunnya nilai mata uang

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 TOKYO — Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berjanji untuk mengambil tindakan untuk meredakan pukulan lonjakan tarif listrik. Ia juga mengatakan akan memanfaatkan nilai yen untuk mendorong pariwisata.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Pemerintah Jepang sedang fokus mengatasi tantangan lonjakan inflasi dan turunnya nilai mata uang yen. Dalam pidato kebijakan di parlemen, Kishida menekankan revitalisasi ekonomi menjadi “prioritas utamanya”.  

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“Tantangan besar yang akan Jepang hadapi pada musim semi mendatang adalah resiko lonjakan tarif listrik, kami akan mengambil langkah berani yang belum pernah dilakukan sebelumnya yang akan langsung meredakan beban rumah tangga dan perusahaan,” kata Kishida, Senin (3/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Presiden Xi Jinping dan Joe Biden Bahas Berbagai Isu via Telepon


Ia menambahkan pada akhir bulan ini pemerintahnya akan mengumpulkan paket kebijakan untuk “untuk melindungi mata pencaharian masyarakat dari kenaikan harga.”

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Kishida juga mengatakan Jepang akan membuka penuh perbatasannya mulai 11 Oktober untuk membangkitkan kembali pariwisata. Sektor yang paling terpukul peraturan ketat pandemi Covid-19.


“Kami akan berusaha keras mengejar kebijakan untuk memaksimalkan untuk memanfaatkan melemahnya yen,” katanya. Ia menargetkan wisatawan asing akan menghabiskan 5 triliun yen atau 35 miliar dolar per tahunnya di Jepang.


Kishida mengatakan dalam memanfaatkan melemahnya nilai yen pemerintahannya juga akan menarik pabrik-pabrik chip dan baterai. Serta mempromosikan ekspor produk pertanian.

Berita Lainnya:
Menhub Sebut Jepang Mitra Terbaik Pembangunan Transportasi Massal


Pemerintah Kishida ditekan untuk segera mengambil tindakan demi meredakan pukulan ekonomi karena melemahnya yen. Hal itu  menaikan keuntungan eksportir tapi merugikan rumah tangga dengan menggelembungkan biaya impor saat harga bahan baku dan bahan bakar sudah mahal.


Pertama kalinya sejak 1998, Jepang melakukan intervensi ke pasar valuta asing pada 22 September lalu dengan membeli yen. Langkah yang dilakukan untuk menopang nilai mata uang yang babak belur itu setelah bank sentral terjebak suku bunga yang sangat rendah.


 


sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi