Selasa, 23/04/2024 - 14:28 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

China dan Arab Saudi Bantu Dana untuk Tangani Krisis Pakistan Hingga Rp 202 Triliun

ADVERTISEMENTS

Krisis ekonomi Pakistan telah memburuk keadaan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

ISLAMABAD–Cina dan Arab Saudi telah menjamin pendanaan sebesar Rp 202 triliun untuk Pakistan karena terus berjuang dengan krisis ekonomi dan lingkungan. Menteri Keuangan Pakistan Ishaq Dar mengatakan dua negara itu telah mengkonfirmasi akan bantuannya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Dilansir dari Middle East Monitor, Ahad (6/11/2022), Cina akan memberikan pinjaman pemerintah senilai Rp 62 triliun ke negara itu, serta membiayai kembali pinjaman bank komersial senilai lebih dari Rp 46 triliun dan meningkatkan pertukaran mata uang hingga lebih dari Rp 15 triliun.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Jokowi Minta Cina Investasi di IKN

Pendanaan itu diumumkan setelah kunjungan Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif baru-baru ini ke Beijing, di mana ia dan presiden China Xi Jinping membahas kolaborasi lebih lanjut dalam proyek-proyek pembangunan. Jinping meyakinkan Sharif bahwa dia akan terus membantu Islamabad untuk mencapai stabilitas keuangan.

ADVERTISEMENTS

Dar mengatakan kepada wartawan bahwa Arab Saudi juga memberikan tanggapan positif terhadap permintaan Pakistan untuk tambahan Rp 46 triliun dalam pendanaan dan penggandaan fasilitas minyak yang ditangguhkan menjadi lebih dari Rp 15 triliun dalam upaya untuk mendukung ekonomi Pakistan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
AS Bantah Iran Kirim Notifikasi Sebelum Serang Israel

Sepanjang tahun lalu khususnya, krisis ekonomi Pakistan telah memburuk karena banyak faktor termasuk salah urus, korupsi, inflasi tinggi yang sedang berlangsung, ekspor yang rendah, dan utang yang terus tumbuh.

Krisis ekonomi itu terutama diperburuk oleh rekor banjir yang melanda Pakistan selama lima bulan terakhir, menenggelamkan sepertiga negara itu ke dalam air dan menggusur sekitar 33 juta orang. 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi