Kamis, 18/04/2024 - 19:17 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Penyandang Diabetes Disarankan Olahraga Malam Hari, Ini Penjelasannya

ADVERTISEMENTS

Olahraga di malam hari membawa manfaat khusus bagi penyandang diabetes.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 JAKARTA — Tak dipungkiri, olahraga merupakan salah satu aktivitas yang bisa memelihara kebugaran dan membawa manfaat kesehatan. Manfaat kesehatan ini bisa menjadi lebih besar bila olahraga dilakukan di waktu yang tepat.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Menurut studi terbaru dalam jurnal Diabetologia, manfaat ekstra yang bisa diberikan oleh kebiasaan berolahraga adalah perbaikan resistensi insulin. Resistensi insulin merupakan kondisi yang terjadi ketika sel-sel di tubuh tak bisa merespons insulin dengan baik.

ADVERTISEMENTS


Seperti dilansir WebMD, Selasa (8/11/2022), kondisi tersebut membuat sel tak bisa menggunakan glukosa yang ada di dalam darah sebagai sumber energi. Situasi ini akan mendorong pankreas untuk memproduksi lebih banyak insulin. Seiring waktu, kondisi ini akan membuat kadar gula darah meningkat.


Resistensi insulin umumnya terjadi akibat kegemukan atau obesitas. Ketika resistensi insulin terjadi, penderitanya bisa berisiko untuk mengalami diabetes tipe 2.

Berita Lainnya:
Berapa Lama Cuti Ayah yang Ideal? Ini Kata BKKBN


Menurut studi terbaru, waktu berolahraga turut mempengaruhi seberapa besar perbaikan resistensi insulin yang bisa dicapai oleh seseorang. Studi ini dilakukan dengan menganalisis data dari Netherlands Epidemiology of Obesity yang melibatkan 6.671 partisipan berusia 45-65 tahun selama 2008-2012.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Selama studi berlangsung, tim peneliti menganalisis beragam faktor seperti indeks massa tubuh, kadar gula darah, sampel insulin, hingga pemindaian MRI. Tim peneliti juga memantau aktivitas fisik para partisipan dan membaginya ke dalam tiga waktu, yaitu pagi (06.00-12.00), siang (12.00-18.00), dan malam (18.00-24.00).


Hasil studi menunjukkan bahwa olahraga di pagi hari tampak tak memberikan pengaruh pada penurunan resistensi insulin. Akan tetapi, olahraga di siang dan malam hari tampak memicu terjadinya perbaikan resistensi insulin.

Berita Lainnya:
Berkendara Mudik dengan Balita? Jangan Lupakan Benda Penting Ini


Orang-orang yang melakukan olahraga berintensitas sedang hingga berat di siang hari mengalami penurunan resistensi insulin sebesar 18 persen. Sedangkan orang-orang yang melakukan olahraga sama di malam hari mengalami penurunan resistensi insulin sebesar 25 persen.


“Studi lebih lanjut perlu dilkaukan untuk mengukur apakah waktu dalam beraktivitas fisik benar-benar penting dalam menentukan kejadian diabetes tipe 2,” tutur tim peneliti, seperti dilansir Medical News Today.


Meski waktu berolahraga mungkin berperan penting, ahli endokrinologi Dr Ishita Patel mengatakan ada hal yang jauh lebih penting dan perlu diperhatikan dalam berolahraga. Hal tersebut adalah menjadikan olahraga sebagai bagian dari keseharian, terlepas dari kapan pun waktunya.


“Saya merasa konsistensi dalam berolahraga perlu lebih didorong daripada memberikan tantangan tambahan dalam hal menentukan ‘waktu yang sempurna’ untuk berolahraga,” ujar Dr Patel.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi