Jumat, 26/04/2024 - 04:07 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Lima Hikmah Diharamkannya Riba

ADVERTISEMENTS

Syekh Abu Bakar Jabir Al Jazairi menyebutkan lima hikmah diharamkannya riba.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Riba diharamkan dalam Islam. Karena diharamkan, nyatanya ada beberapa hikmah yang terkuak dari diharamkannya riba. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Syekh Abu Bakar Jabir Al Jazairi dalam kitab Minhajul Muslim menyebutkan lima hikmah diharamkannya riba. Pertama, menjaga harta seorang Muslim agar tidak dimakan dengan cara-cara yang batil. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Kedua, mengarahkan seorang Muslim agar menginvestasikan hartanya di dalam sejumlah usaha yang bersih yang jauh dari kecurangan dan penipuan serta terhindar dari segala tindakan yang menimbulkan kesngsaraan dan kebencian di antara kaum Muslimin. Hal tersebut dilakukan dengan menginvestasikannya dalam bidang pertanian, industri, dan perdagangan yang sehat dan bersih. 

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Bukti Nabi Muhammad Penyabar dan tidak Mudah Marah


Ketiga, menyumbat seluruh jalan yang membawa seorang Muslim kepada tindakan memusuhi dan menyusahkan saudaranya sesama Muslim yang berakibat pada lahirnya celaan serta kebencian dari saudaranya. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Keempat, menjauhkan seorang Muslim dari perbuatan yang dapat membawanya kepada kebinasaan. Karena memakan harta riba itu merupakan kedurhakaan dan kezhaliman. Sedangkan akibat dari kedurhakaan dan kezhaliman itu adalah penderitaan. 

Berita Lainnya:
Harta Warisan Kerap Jadi Sumber Konflik, Begini Penjelasannya


Allah SWT berfirman, “Ya ayuhhannasu innama baghyukum ala anfusikum,”. Yang artinya, “Wahai manusia, sesungguhnya (bencana) kezhaliman kalian akan menimpa diri kalian sendiri,”. 


Kelima, membukakan pintu-pintu kebaikan di hadapan seorang Muslim untuk mempersiapkan bekal di akhiratnya dengan meminjami saudaranya sesama Muslim tanpa mengambil manfaat, mengutanginya, menangguhkan utangnya hingga mampu membayarnya. 


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi