Jumat, 19/04/2024 - 19:26 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Ditopang Sentimen Domestik, Berikut 9 Saham Layak Trading Pekan Ini

ADVERTISEMENTS

Analis menyebut saham layak trading berasal dari finansial hingga energi

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 JAKARTA — Sejumlah sektor di pasar saham berpotensi mengalami rebound sepanjang pekan ini. Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, Rifqi Satria Dinandra, mengatakan pergerakan pasar saham akan dipengaruhi data inflasi dan PMI Manufaktur. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Menurut konsensus, inflasi November akan kembali turun ke 5,5 persen yoy atau lebih rendah dari bulan lalu 5,71 persen. Tren penurunan inflasi memberi ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk tidak agresif dalam menaikkan suku bunga.

ADVERTISEMENTS


Sementara itu, inflasi inti diperkirakan akan kembali naik ke level 3,39 persen yoy. “Jika inflasi inti masih naik dan berada di level target BI maka akan menjadi sentimen positif bagi IHSG,” kata Rifqi, Senin (28/11).


Selain itu, Rifqi memperkirakan PMI Manufaktur masih akan ekspansi dalam 14 bulan terakhir meski pada Oktober lalu sempat mengalami penurunan. Pada Novemer ini, menurut Rifqi PMI Manufaktur bisa jadi positif menjelang momen Natal dan dan Tahun Baru. 

Berita Lainnya:
Produk Busana Asal Indonesia Tembus Pasar Singapura


“Biasanya, pergerakan dari sektor manufaktur dan jasa cenderung ekspansif menjelang hari besar ini dan ini menjadi sentimen positif bagi IHSG,” jelasnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Pekan lalu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tipis 0,04 persen dengan pelemahan terdalam di sektor teknologi sebesar 6,6 persen dan penguatan terbesar di sektor energi 2,6 persen.


Rifqi menjelaskan rilis FOMC Minutes (notula rapat The Fed) pekan lalu memberikan informasi penting yang bisa menjadi sentimen positf untuk market. Bank sentral AS, The Fed, diperkirakan akan menaikkan suku bunga lebih kecil dari biasanya.


Seperti diketahui, dalam empat pertemuan terakhir The Fed menaikkan suku bunga sebesar 75 bps. Sekarang ini diperkirakan The Fed akan lebih kecil menaikkan suku bunga yaitu hanya 50 bps. Notula rapat menunjukkan The Fed telah melihat kemajuan dari kebijakan moneter untuk menekan angka inflasi di AS.

Berita Lainnya:
Nasabah PNM Ubah Rumput Purun Jadi Tas Cantik


“Jadi, pada rapat berikutnya kenaikan suku bunga diperkirakan tidak akan sebesar 75 bps lagi. Ini tentu menjadi sentimen positif bagi bursa global termasuk Indonesia,” kata Rifqi.


Dengan berbagai sentimen tersebut, Rifqi melihat sejumlah sektor mulai dari finansial, industri, properti hingga energi berpotensi mengalami kenaikan pekan ini, berikut rekomendasinya:  


IDX Finance: BBNI (Support 9.150, Resistance 9.500, BMRI (Support 10.025, Resistance 10.450) dan BBRI (Support 4.700, Resistance 4.870), 


IDX Industry: UNTR (Support 29.100, Resistance 31.225) CTRA (Support 980, Resistance 1.080) 


IDX Property: PWON (Support 464, Resistance 494 ), SMRA (Support 590, Resistance 655) dan 


IDX Energy: PGAS (Support 1.835, Resistance 1.905) ADRO (Support 3.640, Resistance 3.830).

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi