Sabtu, 20/04/2024 - 11:52 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Zulhas: UMKM Harus Ikuti Tren Ekonomi Digital dan Ekonomi Hijau

ADVERTISEMENTS

Zulhas menyebut mewujudkan UMKM Go Global tergantung upaya ikuti tren

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 JAKARTA — Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan, ekonomi digital dan ekonomi hijau merupakan dua megatren yang tengah mengubah arah perkembangan ekonomi dunia dengan mekanisme pasar baru dan model-model bisnis baru.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Konsumen yang semakin sadar tentang isu lingkungan, memaksa pengembangan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) harus disesuaikan dengan tren dunia agar produk Indonesia bisa bersaing di pasar global.

ADVERTISEMENTS


“Upaya mewujudkan UMKM Go Global harus diarahkan pada kemampuan UMKM beradaptasi dan berinovasi dalam meningkatkan daya saing usahanya yang sejalan dengan kedua tren ekonomi tersebut,” kata Zulhas, sapaan akrabnya, seperti dikutip dalam Siaran Pers, Senin (28/11/2022).


Pihaknya pun mendorong dan mendukung pelaku UMKM beradaptasi dan berperan aktif dalam industri niaga elektronik (e-commerce). Di antaranya, dengan memanfaatkan program digitalisasi UMKM dari Kementerian Perdagangan.

Berita Lainnya:
China Interest to Import Indonesian Durian


“Tren digital dan situasi pandemi Covid-19 telah membuat perilaku berbelanja masyarakat banyak berubah ke platform e-commerce. Untuk itu, saya terus mendorong dan mendukung para pelaku UMKM untuk beradaptasi dan berperan aktif dalam industri e-commerce dan memanfaatkan program-program digitalisasi UMKM dari Kemendag,” ungkapnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Ia mengatakan, UMKM memegang peranan penting dalam menunjang perekonomian Indonesia. Hal ini terlihat pada tangguhnya perekonomian Indonesia meski sempat dihantam badai pandemi sejak dua tahun lalu.


Pemerintah pun telah menargetkan sebanyak 30 juta UMKM dapat memasuki ekosistem digital pada 2024.”Namun, kita belum boleh berpuas diri. Tantangan yang akan dihadapi UMKM bukan hanya tantangan dalam negeri, melainkan juga pasar global di masa mendatang. Untuk itu, saya mendukung UMKM untuk terus kreatif, inovatif, dan responsif terhadap situasi perekonomian global,” ujarnya.

Berita Lainnya:
BUMN Karya Bakal Digabung, Ini Respons PT PP


Lebih lanjut, Zulhas mengatakan, UMKM memegang peranan penting dalam menunjang perekonomian Indonesia. Menurut ASEAN Investment Report yang dirilis September 2022, Indonesia memiliki UMKM terbanyak di kawasan ASEAN dengan jumlah mencapai 65,46 juta. Pada 2021, UMKM Indonesia tercatat mampu menyerap 97 persen tenaga kerja, menyumbang 60,3 persen terhadap produk domestik bruto (PDB), serta berkontribusi 14,4 persen terhadap ekspor nasional.


Sementara itu, e-commerce merupakan penyumbang terbesar dalam ekonomi digital Indonesia. Hal ini didukung dengan potensi pengguna digital di Indonesia sebesar 212,35 juta pengguna internet dan 170 juta merupakan penggunaan media sosial. 


Kementerian perdagangan mencatat 54 persen dari total kunjungan e-commerce berasal dari platform Indonesia. Bahkan nilai transaksi e- commerce pada 2021 lalu mencapai Rp 401 triliun.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi