Kamis, 18/04/2024 - 16:18 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Bola Panas Penundaan Pemilu Ada di Tangan Jokowi

ADVERTISEMENTS

-Penyelesaian isu penundaan pemilu yang digulirkan oknum di dalam maupun di luar pemerintahan, pada akhirnya hanya bisa selesai di tangan Presiden Joko Widodo.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Begitu pendapat Direktur Arus Survei Indonesia, Ali Rif’an, menanggapi pernyataan Jokowi yang melarang menteri-menterinya untuk berbicara soal wacana penundaan pemilu ataupun perpanjangan masa jabatan presiden.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Pasalnya, Ali belum melihat ketegasan yang nyata dari empat pernyataan Jokowi bakal menghentikan upaya menunda pemilu maupun perpanjangan masa jabatan presiden menjadi 3 periode.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Strategi Membangun Pelayanan Handal Kehumasan Rumah Sakit Pemerintah

Apalagi, pada Senin besok (11/4), akan ada gelombang protes dari mahasiswa yang turun ke jalan untuk menolak wacana penundaan pemilu. Termasuk menuntut perbaikan kebijakan ekonomi yang selama ini dikerjakan oleh jajaran kabinet Jokowi tapi tak dirasakan maksimal oleh masyarakat.

“Jadi kalau Jokowi tidak tegas nanti asumsi liar yang berkembang. Karena momentum tanggal 11 itu krusial menurut saya,” ujar Ali kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (9/4).

Berita Lainnya:
Windy Idol Ngaku Sudah Ditetapkan Tersangka KPK

Seharusnya, menurut Ali, Jokowi sedari awal bersikap tegas di hadapan publik bahwa tidak akan ada penundaan pemilu, dan tidak akan membuka kesempatan bagi para pengagumnya untuk mendorong adanya periode ketiga.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Sebenarnya polemik itu tidak akan bergulir sekencang ini jika (Jokowi) sudah tegas dari awal. Oleh karenanya bola ada di (tangan) presiden,” demikian Ali. 

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi